Tidak ada yang menampik keindahan dari seni sulam tangan. Selain variasi warna maupun motifnya terlihat lebih “hidup”, sulaman tangan dibuat terbatas serta bisa disesuaikan dengan keinginan, sehingga eksklusivitasnya terjaga. Hal tersebut menjadikan sulaman tangan acap kali dinilai memiliki estetika seni yang tinggi. Tak heran bila harga busana atau kain yang memiliki ragam hias sulam tangan harganya premium. Nah, salah satu jenis sulam tangan yang paling populer adalah sulam payet.
Tata Rias Wajah & Rambut Ancha Ady Busana Ancha Ady Wedding Make Up & Gallery
Menurut kamus mode Indonesia, payet merupakan piringan-piringan kecil mengkilat dan memiliki rongga atau lubang tengah. Payet kerap disulamkan pada baju, sepatu dan aksesori lainnya sebagai hiasan. Selain itu, bisa pula dipadukan dengan berbagai mote atau manik-manik lainnya. Asal kata payet berasal dari bahasa Prancis: Paillette, atau dalam sitilah lain dikenal dengan nama sequin.
Foto Adit Sastradipradja Kebaya Des Iskandar
Di pasaran ada dua macam payet yang populer, yakni payet Taiwan dan Jepang. Mengenai mana yang terbaik, itu kembali pada penggunanya, cenderung lebih menyukai yang mana di antara kedua payet tersebut. Namun jika Anda ingin menilai kualitas payet, itu cukup mudah. Payet yang baik kualitasnya dapat dilihat dari kilau warnanya yang tidak mudah luntur. Material atau bahannya juga tidak gampang pecah. Dan yang tidak kalah penting, diameter lubang untuk memasukan jarum beserta benang juga tidak terlalu kecil.
Sedangkan untuk warna dan bentuk payet sangat beragam, mulai dari warna primer: merah, biru, kuning, hingga warna turunannya. Bentuk payet yang biasa digunakan sebagai hiasan: payet padi, bambu, pasir, tebu, piring, lombok, padi, air mata. Kebaya ataupun gaun pengantin adalah contoh busana yang kerap mengaplikasikan payet sebagai hiasannya. Aneka pilihan warna maupun bentuk payet yang beragam, mampu menghadirkan bentuk-bentuk motif yang memukau, tergantung daya kreasi sang penyulam. Mulai dari motif kelopak bunga, sulur-sulur akar, bentuk abstrak dan lain sebagainya. Sejatinya, pengunaan payet mampu menyuguhkan kemilau mewah dan Indah. Terlebih saat disematkan pada busana.
Foto Adit Sastradipradja Kebaya Des Iskandar
Merawat Bahan Berpayet
Untuk perawatan busana berpayet harus ekstra hati-hati. Sebab jika salah penanganan, bisa merusak motif yang ada. Untuk membersihkannya, Anda cukup merendam bahan berpayet dengan deterjen selama beberapa menit. Bilas dengan air, kemudian gantung dan jemur di tempat yang teduh. Jangan menggunakan mesin cuci. Bahan berpayet sebaiknya tidak perlu disetrika. Namun, jika mengharuskan, setrikalah pada bagian dalamnya saja. Itupun cukup sebentar. Hal tersebut untuk menghindari payet agar tidak rusak lantaran meleleh karena panas. Agar tidak berdebu, saat disimpan usahakan ditutup dengan cover.
Foto Timur Angin Tata Rias Wajah & Rambut Ancha Ady Busana Ancha Ady Wedding Make Up & Gallery
Berbagai macam bentuk payet:
Payet tebu (patahan)
Ukurannya lebih pendek. Sepintas mirip tebu yang sudah dikuliti. Bentuknya agak bulat persegi dan memiliki lubang pada sumbunya. Banyak digunakan untuk membuat sulur dan ronce.
Payet Lombok
Sesuai namanya, bentuk payet ini layaknya cabai (Lombok). Sering digunakan sebagai variasi dalam membuat ronce atau rantai. memiliki lubang pada pangkal payet
Payet Padi
Teksturnya sangat kaku dank eras dibandingkan dengan jenis payet lainnya, sehingga kreasi yang dihasilkan sangat tgerbatas. memiliki bentuk seperti bulir padi. Motif bunga dan daun bisa dibuat dari payet ini, namun halk tersebut akan lebih apik jika ditambahkan payet pasir atau payet piring untuk mengurangi kesan kaku. selain it, payet padi sangat cocok untuk membuat batang.
Payet Pasir
Berbentuk agak bulat kecil dengan dan sangat pendek.
Foto Timur Angin, Adit Sastradipradja Tata Rias Wajah & Rambut Ancha Ady Busana Des Iskandar, Ancha Ady Wedding Make Up & Gallery