Jalani Prosesi Panggih Baim-Paula Siap Arungi Biduk Rumah Tangga


Akhirnya hari istimewa itu pun tiba. Disaksikan kedua pasang orang tua, keluarga dan teman-teman terdekat, Mohammad Ibrahim yang lebih dikenal dengan Baim Wong telah secara sah menikahi kekasihnya, Paula Verhoeven.

Bertempat di The Tribrata, Jalan Dharmawangsa, Jakarta Selatan, Baim dan Paula melangsungkan akad nikah pagi ini, Kamis, 22 November 2018. Berbalut kebaya putih kreasi Biyan, Paula dengan paes Solo Putri, terlihat begitu cantik saat bersanding dengan Baim yang mengenakan beskap dari Agus Lim. Disaksikan Quraish Shihab sebagai saksi dan Nasarrudin Umar sebagai pembawa nasihat pernikahan, Baim melafalkan ijab Kabul dengan lancar tanpa hambatan, meski wajahnya memerah menahan tangis.

Acara dilanjutkan dengan prosesi panggih, sebuah prosesi dalam tradisi Jawa yang melambangkan pertemuan pertama pasangan pengantin setelah sah sebagai suami istri dalam memasuki kehidupan berumah tangga. Diawali dengan penyerahan pisang sanggan sebagai sarana untuk menebus pengantin putri, dilanjutkan dengan penukaran kembar mayang.

 

Sesuai tradisi satu persatu ritual panggih pun dilakukan, seperti balangan gantal dimana Baim dan Paula saling melempar daun sirih yang diikat dengan benang. Paula melempar ke arah kaki Baim sebagai simbol akan patuh terhadap suami, sebaliknya Baim melempar ke bagian jantung sebagai simbol akan selalu mengasihi dan mengayomi Paula, istri tercintanya.

Prosesi selanjutnya adalah wiji dadi atau menginjak telur, dimana Baim memecahkan telur dengan satu kaki, kemudian Paula membasuh kaki suaminya. Yang dilanjutkan dengna Junjung Drajat dimana Baim membantu Paula berdiri. Maknanya adalah sebagai suami Baim yang secara sadar merusak status keperawanan istrinya  bertekad membahagiakan dan melindungi sang istri sementara Paula sebagai sang istri telah bersiap diri untuk berbakti penuh kepada suaminya.

Sinduran menjadi ritual berikut yang dijalani dimana ibu Paula menyelimutkan kain sindur kepada pasangan pengantin sedangkan ayah Paula memegangi ujung kain. Kemudian sang ayah, Eddy Verhoeven, membimbing Baim dan Paula ke kursi pelaminan, dengan ibu memegang bahu keduanya dari belakang. Bermakna sang ayah membimbing dari depan sementara ibu memberikan dukungan.

Dilanjutkan dengan pangkon timbang dimana Baim dan Paula masing-masing menduduki paha ayah Paula yang duduk di pelaminan. Sang Ibu bertanya,”berat mana pak?” lalu dijawab oleh ayah,”sama berat” yang artinya orang tua tidak lagi membedakan antara menantu dan anak. Kemudian ayah Paula berdiri dan memegang pundak Baim dan Paula lalu mendudukkan keduanya di pelaminan. Proseso tanem jero ini mengandung arti telah menempatkan mereka di posisi yang seharusnya.

Kacar kucur dimana Baim menuangkan tampa kaya berupa beras, uang logam, biji-bijian ke atas saputangan di pangkuan Paula, melambangkan tugas suami menafkahi istri dan tugas istri untuk mengatur nafkah yang diberikan suami. Dua prosesi terakhir adalah dulangan dimana kedua mempelai saling menyuapi dan ngunjuk rujak degan atau air kelapa muda yang bermakna harapan akan hadirnya keturunan di dalam kehidupan rumah tangga yang baru dibentuk ini. Hingga akhirnya seluruh rangkaian prosesi panggih ini diakhiri dengan sungkeman kedua pengantin kepada kedua orang tua Baim dan Paula. 

 

 

 


Official Wedding Media: Weddingku | Official Broadcaster: RCTI |Wedding Planner: Weddingku Concierge | Event Management: PT. Kwartet Vaganza Indonesia|Photographer: David Salim Photography |Videographer: Soe & Su Wedding Photography |Decoration: Lotus Design |Jewelry : Frank & co. Jewellery |Venue and Food & Beverages: The Tribrata | Bride`s Akad Attire: Biyan  | Bride and Groom`s Accesories : Rinaldy Yunardi | Bride’s Makeup: Yoga Septa Makeup |Bride’s Traditional Makeup: Ambar Paes | Bride`s Big Family Makeup: Nov Wedding Makeup Artist |Family’s Attire: Nadya MUA |Groom and Groom’s Father Beskap: Agus Lim |Groom’s Pemangku Adat: Lingkung Seni Suarna Putra |Mahar: Rose Arbor Seserahan |Ring Bearer: Rose Arbor Seserahan |Souvenir: Batik Wong Jogja |Shoes: Regis |Sound and LED: Ringan Tangan Production | Bridesmaid’s Dress: Petite and The Buns |Bridesmaid’s Shoes: Tities Sapoetra |Bride and Bridesmaid’s Robe: M & M Atelier |Bridesmaid’s Clutch: Waiwai Clutch and The Curvacum Label |Bridesmaid’s Necklaces: Lucielle Jewelry |Bridesmaid’s Earrings: Surosmith |Bridesmaid and Groomsmen’s Bracelet: Sorcery |Groomsmen’s Gift: The Cufflinks Store | Lighting : EVO