Tiga puluh tahun bukanlah waktu yang sebentar. Terlebih bagi seorang desiner yang selama kurun waktu tersebut mengabdikan waktu dan hidupnya untuk terus berkarya dan berkreasi. Didi Budiardjo, namanya bagaikan jaminan akan sepotong busana yang tidak hanya indah, tetapi juga nyaman saat dikenakan dan memberikan tampilan yang anggun pada pemakainya.
Memulai karirnya pada tahun 1989, Didi lalu menetapkan diri sebagai perancang busana gaun malam, dan membuktikan gaun-gaun rancangannya adalah karya cipta yang memiliki nilai seni dan berkreativitas tinggi. Perjalanan kreatifnya selama 30 tahun telah berhasil merebut banyak hati pecinta mode Tanah Air karena Didi berhasil membawa setiap lembar busana hasil kreasinya dikenang karena memiliki karakter yanfg begitu kuat.
Dan, pada selasa malam, 26 Maret 2019, bertempat di Opus Grand Ballroom, The Tribrata Jakarta, dalam rangka memperingati 30 tahun berkarya, Didi Budiardjo mempersembahkan pergelaran busana bertajuk ‘Terlahir Kembali’. Sebuah gelaran yang lahir dari rasa cinta sang desainer terhadap dunia mode.
Melalui ‘Terlahir Kembali’ Didi mengajak para pecinta mode untuk mengenalnya lebih jauh. Gaun-gaun dramatis, terusan panjang super lebar, tiered dress yang mewah, jacket over sized, ornamen besar seperti simpul di bagian leher, hingga lengan bouffant aristokratis, hadir sebagai deretan kreasi yang sexy namun penuh dengan elegansi.
Malam itu, para pecinta mode seakan diajak untuk berkelana menelusuri karya-karya yang dihasilkan sang desainer sejak 1989 hingga saat ini. Melalui tangan dinginnya, tak kurang dari tigapuluh busana dalam nuansa keemasan, hitam, putih, dan merah seakan berlomba memikat hati setiap yang hadir pada peragaan tersebut.
Mawar sebagai lambang cinta seakan hadir di setiap lini pergelaran, sebagai elemen di hampir setiap busana, juga sebagai tirai di sisi kiri dan kanan. Sementara penataan lampu yang begitu dramatis, permainan cahaya antara merah dan putih yang berpendar silih berganti, seakan melengkapi keanggunan dari setiap potong busana yang mencerminkan kelahiran kembali sang desainer, seperti dikatakannya pada awak media,”Fashion adalah denyut jantung saya. Ketika itu terputu maka saya tak dapat hidup lagi.” Ya, melalui pergelaran busana yang begitu indah, seorang Didi Budiardjo telah terlahir kembali, ditemani decak kagum para pecinta busana yang turut hadir malam itu.
Foto : Vaesy