Dipakai Aaliyah Massaid hingga Enzy Storia, Kulik Makna Mendalam Mahkota Indah Khas Minang, Suntiang

Penampilan pengantin saat hari pernikahannya merupakan salah satu elemen terpenting dalam hari pernikahan. Dimulai dari attire, terutama untuk pernikahan tradisional, pengantin akan mengenakan detail yang menjadi ciri khas adat masing-masing.

Dalam pernikahan adat Minang, pengantin wanita akan memakai mahkota megah di kepala mereka yang disebut Suntiang. Tak hanya indah, namun mahkota ini memiliki makna mendalam untuk merepresentasikan pengantin itu sendiri serta kebesaran adat Minangkabau.

Suntiang untuk masyarakat Minangkabau melambangkan kebesaran mempelai wanita atau anak daro saat menikah dengan desainnya yang bertingkat-tingkat dengan bentuk setengah lingkaran. Biasanya Suntiang dihias dengan motif bebungaan seperti motif bunga kecubung, motif bunga melati, atau motif bunga mawar. Setiap bunga merepresentasikan arti yang berbeda-beda.

Motif bunga melati memiliki arti pengantin wanita menjadi ratu dalam sehari, maka dirinya layak dirias dan dihias secantik mungkin. Motif bunga mawar menyimbolkan bahwa pengantin wanita memiliki tanggung jawab mempelai tersebut kepada pasangannya. Sedangkan bunga kecubung, melambangkan memiliki arti bahwa pengantin wanita harus mampu memenuhi satu tingkatan kewajiban.

Keberagaman ini tidak muncul begitu saja, masyarakat Minangkabau menganut prinsip “Alam takambang jadi guru” yang terinspirasi dari masyarakat yang menyebar di perairan, daratan, hingga udara bahwa segala hal yang terbentang di alam semesta ini layak untuk dijadikan suatu pembelajaran, contoh, dan teladan dalam kehidupan. Ragam hias ini tak hanya berbentuk flora (bebungaan) namun juga terdapat motif fauna. Motif fauna didominasi dengan burung seperti merak dan merpati. Merak berarti keindahan sedangkan merpati berarti kesetiaan.

Suntiang dirangkai lewat kuningan dengan kawat yang dipasang dalam kerangka aluminium berbentuk setengah lingkaran dengan hiasan berjumlah ganjil untuk menyeimbangkan sisi kiri dan kanan. Hiasan kepala dengan berat 3,5 hingga 7 kilogram melambangkan tanggung jawab akan dipikul oleh seorang wanita yang akan berumah tangga, yang siap dengan perannya sebagai istri dan ibu. Suntiang juga memberikan pemahaman bahwa dua peran tersebut bukanlah peran yang mudah, namun diharapkan pengantin wanita bisa tetap melaksanakan hal ini dengan baik dan bijaksana.

Setiap daerah memiliki model dan nama suntiang dengan bentuk, ukuran, berat, nama, dan motif bermacam-macam. Misalnya, suntiang bungo sangggul, di bagian depan terdapat segitiga yang melambangkan kepala pimpinan adat orang Minangkabau yaitu tungku tigo sajarangan; niniak mamak, alim ulama, dan cadiak pandai. Susunan suntiang biasanya terdiri dari bungo sarunai yang disusun lima lapis dan hiasan kembang goyang serta kote-kote yang dipasang di bagian sebelah kanan dan kiri wajah pengantin.

Intip cantiknya para selebritas Indonesia mulai dari Aaliyah Massaid yang baru saja menikah, Enzy Storia, dan Hanggini yang menggunakan suntiang pada hari pernikahannya!

Yuk, terus update tren dan berita terkini pernikahan dengan men-download aplikasi Weddingku di smartphone-mu dan mengikuti media sosial Weddingku di Instagram, TikTok, Facebook, Pinterest, dan YouTube agar kamu tidak ketinggalan infonya!

LEAVE A COMMENT

BACK
TO TOP