Foto Dok. Indra Dewi
Lewat pulasan rias wajah, Indra Dewi melukiskan buncahan hati orang yang tengah diriasnya. Baginya merias adalah pekerjaan hati sekaligus seni. Butuh ketenangan agar pengantin tampil cantik manglingi. Perkenalan Indra Dewi dengan dunia tata rias boleh dibilang tidak sengaja. Sejatinya, ia bukanlah tipe wanita yang suka berdandan. “Dulu saya tidak terlalu suka berlama-lama berdiri di depan cermin untuk merias diri,” jelasnya. Hingga sampai pada suatu ketika, dirinya melihat sang kakak yang berprofesi sebagai pramugari tengah asik berdandan. “Saya melihat kok sepertinya asik sekali. Dalam waktu singkat beberapa peralatan kecil-kecil itu (perangkat makeup) bisa mempercantik penampilan Meta, terang Dewi”.
Singkat kata Dewi pun mulai tertarik dan tekun mempelajari seni rias wajah. Bahkan saking seriusnya, bunda dari Bagus, Ganteng, dan Cantik ini memutuskan untuk berhenti bekerja. Tekatnya sudah bulat untuk mendalami bidang tata rias. Berbagai gaya makeup wajah ia coba. Sampai-sampai wajah beberapa sanak famili-nya kerap ia jadikan ‘kanvas’ guna menuangkan ide kreatifnya. Perlahan, Dewi mulai sedikit mengerti mengenai karakteristik wajah, seperti penggunaan warna yang cocok untuk bentuk, kulit dan lain sebagainya. Hebatnya semua itu dipelajari secara otodidak. Baik dari membaca buku maupun majalah. Jika ada artikel yang mengulas mengenai rubrik kecantikan, pasti habis dilahapnya. Sampai suatu ketika ada yang memuji kalau riasan wajahnya ‘enak’ dilihat.
Foto Sujanto
Tak jarang beberapa kenalannya minta didandani Dewi ketika hendak pergi pesta. “Melihat orang lain puas akan hasil riasan saya, rasanya hati ini senang sekali, seperti mau loncat,” pungkas Indra Dewi sembari tersenyum. Dari situ, Dewi kian meneguhkan tekad untuk belajar merias secara serius, yakni dengan mengikuti kursus kecantikan. Pada medio 1999, ia tekun belajar di Martha Tilaar dan Andianto. Karena kesungguhan serta talenta yang dimilikinya, tak sedikit prestasi diraihnya. Meski namanya kian melambung, tak lantas membuatnya menjadi angkuh. Sosok Indra Dewi masih seperti dulu; bersahaja dan low profile. Tidak tersirat kesan menggurui ketika memaparkan perihal dunia rias yang digelutinya sejak 15 tahun silam itu. Begitupun dalam menghadapi dan melayani permintaan client-nya. Dengan segenap hati Dewi akan berusaha mewujudkan apa yang menjadi keinginan mereka.
Bagi Dewi tata rias adalah pekerjaan yang melibatkan hati. Butuh ketenangan serta keselerasan hati saat merias wajah pengantin. Untuk itu, ia kerap melakukan ritual puasa sebelum merias. Bahkan hingga usai acara pernikahan. Selain itu, pelayanan Indra Dewi kepada para client-nya juga terbilang eksklusif. Dari awal hingga akhir acara, Dewi akan cekatan membenahi riasan pengantin yang rusak akibat terkena keringat. Untuk riasan tradisional, Dewi memegang teguh pakem atau batasan yang memang sudah baku. Sedangkan untuk riasan moderen, Dewi mengarah pada gaya yang simpel dan elegan. Ciri khasnya terletak pada pulasan make up natural, minimalis, dengan riasan mata yang yang seakan berbicara. Mungkin hal itu disengaja, lantaran Dewi ingin memunculkan kegembiraan hati mempelai melalui binar matanya. Bukankah ada yang mengatakan bahwa mata adalah jendela hati. Meningkatkan mutu dan kualitas adalah hal yang kini dilakukan Indra Dewi dan gerai kecantikannya, Azza yang berlokasi di Bellanova Country Mall.
Tips
• Lakukan puasa. Selain mendekatkan diri pada Tuhan Yang Maha Esa, puasa juga dapat mendetok zat-zat yang tidak baik bagi tubuh.
• Perbanyak konsumi buah-buahan, sayur-mayur agar kuli menjadi cerah.
• Satu minggu jelang acara baiknya manjakan diri di salon kecantikan.
• Istirahat yang cukup. Serahkan semua persiapan pernikahan pada tim ataupun orang yang telah dipercaya.