Memiliki berbagai adat dengan tradisi menikah yang berbeda-beda, Indonesia membuktikan bahwa unsur Bhineka Tunggal Ika yang bisa ditemukan di segala aspek hidup masyarakatnya. Dalam pernikahan adat biasanya ada berbagai tahapan yang harus dilakukan untuk merampungkan pernikahan.
Untuk artikel kali ini, kamu akan diajak mendalami pernikahan adat dari suku Betawi. Suku Betawi adalah kelompok etnis yang menjadi asal usul masyarakat Jakarta dan sekitarnya yang muncul pertama kali pada abad ke-17 yang menetap di Batavia. Salah satu artis yang baru saja menggelar pernikahan adat Betawi adalah pembalap Rio Haryanto dan Athina Papadimitriou.
Berikut berbagai tahapan yang biasanya dilakukan dalam pernikahan Betawi:
Ngedelengin
Tahap ini merupakan tahap perkenalan antara dua pasangan yang sudah cocok dan mantap untuk melakukan pernikahan. Di mana kedua orang tua dan keluarga mempelai saling bertemu dan berkenalan. Perkenalan ini akan dipimpin salah satu pihak keluarga yang disebut dengan mak comblang.
Ngelamar
Pernyataan resmi dari keluarga pihak pemuda kepada pihak wanita untuk menikahkan putranya kepada calon mempelai wanita. Ngelamar biasanya dilakukan oleh perwakilan keluarga yang terdiri dari 6 orang termasuk mak comblang dengan membawa seserahan pernikahan adat Betawi. Daftar barang-barang seserahan adat Betawi yang dibawa untuk prosesi ini di antara lain adalah sirih embun yang dilipat bulat dan berisi rempah-rempah, bunga tujuh rupa dan tembakau, dua sisir buah pisang raja yang ujungnya ditutup dengan kertas warna warni, roti tawar yang ditaruh di nampan berhiaskan kertas warna warni, serta uang sembah lamaran berupa baju atau kain.
Bawa Tande Putus
Bawa tande putus memiliki arti yang sama dengan acara pertunangan. Tande putus menjadi tanda kalau si gadis sudah terikat dengan calon mempelai laki-laki dan tidak bisa diganggu dengan pemuda lain begitupun dengan si pemuda. Biasanya tanda dari tande putus berupa cincin rotan, kue beraneka macam, dan uang pesalin (seperti mahar) sekedarnya.
Masa Dipiare
Masa dipiare yaitu masa untuk memelihara kesehatan dan kecantikan calon mempelai wanita dan biasanya dilakukan selama satu bulan. Pada masa ini calon mempelai wanita akan mendapat perawatan fisik serta diet demi menjaga tubuh agar tetap ideal. Namun sekarang masa dipiare ini biasanya dilakukan hanya selama dua hari karena dianggap sulit jika dilakukan selama satu bulan penuh.
Siraman
Seperti namanya, acara ini merupakan di mana calon mempelai wanita akan dimandikan sehari sebelum Akad nikah. Calon pengantin akan mengenakan kebaya tipis, sarung, konde sederhana, dan kerudung tipis. Calon pengantin akan meminta restu kepada kedua orang tua dan berjalan ke tempat siraman diiringi perang badar. Mempelai akan dimandikan dengan air kembang oleh tukang piare. Setelah acara siraman, calon mempelai wanita akan melakukan upacara Tanggas yaitu mandi uap untuk menghaluskan dan mengharumkan kulit tubuh.
Ngerik dan Potong Centung
Tahap ini bertujuan untuk membersihkan rambut yang tumbuh di sekitar tengkuk, leher dan pelipis. Kemudian tukang piare akan membuat centung pada rambut di kedua sisi pipi calon pengantin dengan uang logam agar calon mempelai wanita mendapat keselamatan dan keberkahan.
Malam Pacar
Malam Pacar adalah ritual pemakaian pacar kuku yang dilakukan oleh tukang piare, keluarga, dan teman dekat calon mempelai wanita. Perlengkapannya berupa daun pacar, bumbu dapur, dan sirih.
Ngerudat
Ngerudat yaitu mempelai pria dan rombongan keluarganya mendatangi kediaman mempelai wanita dengan delman hias. Pihak mempelai pria membawa barang seperti sirih nanas hiasan, sirih nanas lamaran, sepasang roti buaya, mas kawin, sie, miniatur masjid, jung, kue pengantin, buah-buahan,dan kekudang.
Palang Pintu
Palang pintu yaitu tradisi berbalas pantun dan adu silat sebelum mempelai pria diterima masuk ke dalam rumah si wanita. Awalnya keluarga mempelai pria memberitahu maksud kedatangan mereka yang berlanjut dengan balas pantun dan doa. Kemudian pihak keluarga wanita akan menguji kesaktian pihak pria. Setelah itu, dilanjutkan dengan ijab qabul. Upacara ini dilakukan dengan tujuan agar kelak si pria akan menjadi pemimpin agama dan keluarga yang baik.
Di Puade
Setelah akad nikah, si pria membuka cadar wanita dan duduk bersanding di puade. Kemudian dilanjutkan acara kebesaran berupa tarian kembang dan doa dari kedua pihak keluarga mempelai.
Malam Negor
Malam hari setelah pernikahan, suami dan temannya akan datang ke rumah istrinya. Setelah akad nikah, kedua mempelai tidak tinggal dalam satu atap namun diperbolehkan menginap di rumah si wanita.
Pulang Tige Are
Setelah tiga hari menikah keluarga pria akan mengirim makanan kepada keluarga si wanita sebagai rasa syukur pernikahan. Dan setelah ini, pengantin pria boleh membawa istrinya untuk tinggal bersama.
Terus update tren dan berita terkini pernikahan dengan men-download aplikasi Weddingku di smartphone-mu dan mengikuti media sosial Weddingku di Instagram, TikTok, Facebook, Pinterest, dan YouTube agar kamu tidak ketinggalan infonya!