Batu marmer atau marble memiliki motif abstrak secara alami. Keindahan goresan alami tersebut pun menarik minat banyak orang untuk mengaplikasikannya dalam bentuk motif. Kartu undangan pernikahan misalnya, merupakan salah satu contoh diaplikasikannya motif marble yang dikolaborasikan dengan gaya yang berbeda.
Awalnya motif marble dibiarkan menjadi “main course” pada undangan tanpa ada sentuhan yang lain. Namun seiring waktu, berbagai inovasi pun mengantarkan perspektif yang baru, yang menghadirkan nuansa yang lebih fresh dan berbeda. Salah satunya adalah menggabungkan marble dengan motif atau gaya yang lain, hingga melahirkan style baru yang lebih menarik. Contohnya beberapa undangan di bawah ini.
Marble x foil vellum
Foil vellum merupakan bahan kertas transparan yang tepat disandingkan dengan marble. Corak marble ditemukan bukan pada kertas foil vellum melainkan pada amplop, kartu reservasi, atau kartu suvenir yang dikombinasikan dengan bahan kertas lain. Jadi pada dasarnya dalam satu undangan menggunakan lebih dari satu bahan kertas selain foil vellum.
Marbel x pink
Warna pun dapat menjadi objek untuk menampilkan sesuatu yang baru. Di antaranya warna pink yang menggantikan warna abu-abu sebagai warna corak aslinya. Pun pemilihan warna dapat disesuaikan dengan tema yang diusung sebagai `benang merah` yang menyambungkan agar semua komponen tetap menyatu.
Marble x geometris
Marble dan geometris merupakan dua rupa yang berbeda. Pada kartu undangan, marble menjadi motifnya sementara geometris menjadi bingkainya. Contohnya pada dua kartu undangan di atas yang memiliki gaya berbeda. Kartu undangan dapat dibentuk garis geometris, atau dapat dipotong mengikuti bentuk geometris.
Marble x industrial
Style industrial merupakan style yang condong tegas dengan banyak menggunakan elemen metal sebagai partisi pada dekorasi. Sementara pada undangan, sifat tegas lebih ditonjolkan pada tulisan serta tambahan corak marble yang menawarkan sebuah undangan berciri tegas.
Foto: Dok. Istimewa