Narasi dari seorang Didi Budiardjo terdengar di segenap ruang yang minim cahaya. Semua mata memandang lurus ke panggung runway. Tiba-tiba dari belakang kursi penonton barisan paling ujung berjalanlah tiga orang model dalam balutan ball gown putih yang begitu anggun dengan aksen ruffle dan draperi. Semua yang hadir pun terperangah dan terkagum-kagum.
Itulah kejutan awal yang dihadirkan Didi Budiardjo pada pergelaran busana tunggalnya yang digelar di Grand Ballroom Mulia Hotel, Jakarta pada 1 Oktober 2014. Begitu banyak kejutan yang dipersembahkan Didi malam itu, yang membuat semua yang hadir menunggu kejutan apa lagi kah yang akan hadir?
Kejutan memang menjadi unsur utama dalam pergelaran bertajuk Curiosity Cabinet ini. Didi seakan mengajak penonton untuk menemukan apa saja yang tersembunyi dalam kenangan seorang Didi Budiardjo selama 25 tahun berkarya. “Selama 25 tahun saya punya banyak kenangan dan suvenir yang sifatnya abstrak. Tapi saya perlu wadah untuk menuangkannya. Curiosity Cabinet inilah wadahnya,” papar alumni Lembaga Pengajaran Tata Busana Susan Budihardjo ini.
Selama 20 menit, penikmat fashion dibawa ke alam kenangan Didi, yang dihadirkan dengan cara yang begitu dramatis oleh sang creative director, Felix Tjahyadi. tak kurang dari 56 koleksi busana hadir melalui tema Dragon Inspire, Sea Creature, dan Bucholic Garden. Setelah berlalunya rangkaian gaun pengantin putih, para model dengan gaun cheongsam dan busana bersiluet pas badan hadir menggantikan. Kultur Asia yang begitu kental nampak pada bordiran benang emas berbentuk naga, kimono Jepang, motif India yang begitu detil bahkan songket Palembang khas Indonesia.
Indahnya bunga dan keunikan serangga tak ketinggalan menginspirasi desainer kelahiran Malang ini. Ditemani kupu-kupu kertas berjatuhan dari atas panggung, detil bordir bunga, peplum, lengan asimetris terlihat cantik menghiasi gaun-gaun berpotongan A-line. Headpiece dan anting berbentuk bunga karya Rinaldy A. Yunardy yang telah lama bersahabat dengan Didi semakin menunjang keindahan.
Barisan gaun malam merah menyala dengan detil ruffle berlapis seperti kerang dan batu karang, serta gaun dengan aplikasi bunga di seluruh bagian tampil pada segmen terakhir, sebelum akhirnya ditutup oleh gaun berjubah bak dewi Yunani dengan headpiece menyerupai sayap. Setiap detil, setiap kejutan yang hadir begitu memikat bak magnet yang mampu memaku pecinta fashion untuk diam dan terpesona sepanjang pergelaran.
Foto Vaesy
