Sebagai negara Bhineka Tunggal Ika, Ibu Pertiwi memiliki ribuan budaya yang tersebar dari Sabang sampai Merauke. Maka dari itu, setiap pengantin wanita yang akan menikah menurut adat dari keturunan masing-masing memiliki atribut yang berbeda-beda. Salah satunya yang paling mencolok adalah headpiece yang dipakai dalam hari pernikahan yang suci dan sakral.
Eksplor makna mendalam berbagai headpiece pengantin wanita dari berbagai daerah di Indonesia dengan scroll artikelnya hingga selesai!
Saloko
Berasal dari adat Bugis, Makassar, Sulawesi Selatan, Saloko yang juga sering disebut dengan Saloko Pinang Goyang merupakan aksesoris yang disematkan pada kepala pengantin wanita. Mahkota ini ditaruh seperti bando dengan berat sekitar 2.5 kilogram dengan bentuk bak burung merak dengan sanggul tegak, lengkap dengan riasan dadasa.
Tuhi-tuhi
Memiliki bentuk yang kompleks, mahkota dari Gorontalo, Sulawesi Utara, mahkota untuk pengantin wanita ini menyimpan pesan simbolik zaman dahulu. Dengan hiasan kepala yang berjumlah tujuh buah, angka ini melambangkan tujuh kerajaan Limboto, Gorontalo, Tumawa, Hulontalo, Limitu, Bulonga dan Atingola.
Sortali
Untuk pengantin yang berasal dari Batak Toba, Sumatera Utara, head accessories yang digunakan untuk upacara pernikahan adat disebut Sortali. Sortali adalah ikat kepala merah berlapis emas yang dikenakan oleh boru ni raja yang akan menggelar ulaon unjuk. Ikat kepala ini menyimbolkan kemakmuran serta kebaikan kedua mempelai.
Mahkota Amar
Untuk pengantin yang berasal dari Banjarmasin, Kalimantan Selatan, mereka mengenakan baju adat yang disebut salah satunya adalah Baamar Galung Panca Matahari. Namun begitu, headpiece yang digunakan oleh pengantin adalah amar yang juga berarti mahkota. Mahkota amar ini adalah mahkota dua naga. Motif dua ekor naga ini saling berhadapan untuk memperebutkan batu kumala yang memancarkan sinar, bagaikan pancaran cahaya matahari.
Paes Madura Lilin
Beranjak ke pulau Madura, salah satu riasan yang dipakai oleh pengantin wanita. Busana ini merupakan busana ketiga untuk proses pernikahan adat Madura. Riasan ini merupakan warisan dari Kerajaan Sumenep dengan hiasan kepala bunga melati yang bentuknya menyerupai lilin dengan makna kesucian dan kesetaraan.
Tingkuluak Balenggek
Berasal dari Tanah Datar, headpiece unik dari suku Minangkabau ini merupakan penutup kepala khas pengantin wanita. Tingkuluak berarti penutup kepala perempuan asal Minangkabau dan Balenggek artinya bertingkat, karena biasanya Tingkuluak hanya satu, namun headpiece yang berasal dari Lintau ini memiliki dua tingkat. Hal ini diumpamakan sebagai tanggung jawab kehidupan khususnya dalam rumah tangga yang harus dijaga keharmonisannya.
Untuk mengetahui makna headpiece lainnya, baca part 1-nya dengan klik link ini!
Terus update tren dan berita terkini pernikahan dengan men-download aplikasi Weddingku di smartphone-mu dan mengikuti media sosial Weddingku di Instagram, TikTok, Facebook, Pinterest, dan YouTube agar kamu tidak ketinggalan infonya!