Ketika pernikahan digelar di gereja atau chapel, wedding aisle kerap menjadi pusat dekorasi yang paling diutamakan. Karena calon pengantin wanita yang berjalan perlahan menuju altar akan menjadi pusat perhatian setiap mata tamu yang telah menanti-nantikan kedatangan sang ratu sehari. Maka, untuk mendukung momen paling mendebarkan ini, keindahan dekorasi pun wajib diperhatikan dengan baik.
Warna pastel
Apabila pastel menjadi tema warna wedding, dekorasi sudah tentu mengangkat warna yang sama. Termasuk aisle yang ditata dengan bunga-bunga berwarna pastel. Contohnya pada kedua wedding aisle di atas yang memiliki perbedaan dekorasi. Sebagai koridor yang menjadi jalan, wedding aisle dapat dibentuk setengah lingkaran yang menyambut calon pengantin. Atau dengan kombinasi kain putih yang memayungi bersama juntaian bunga yang memberi warna. Petal floor pun melengkapi dengan standing flower yang berdiri di setiap sisi kursi tamu.
Dekorasi atas
Bagian atas juga dapat menjadi titik fokus dekorasi bila jemu selalu melihat bagian bawah yang selalu mendapat perhatian. Kedua wedding aisle di atas buktinya. Dibuat penuh seperti atap yang menghijaukan suasana, juga memiliki fungsi untuk menghalau terik matahari. Selain itu, flower ball yang menggantung dapat menjadi penarik perhatian.
Serba putih
Memilih warna putih memang tidak pernah salah. Terutama pada acara pernikahan yang umumnya didominasi oleh warna putih baik busana maupun dekorasi. Sebagai referensi, bunga dapat menjadi penegas tema warna dengan memilih baby breath putih yang dirangkai menjadi buket besar yang ditempatkan pada vas untuk mengiringi aisle. Begitu juga backdrop altar dengan baby breath berbentuk persegi yang senada. Selain baby breath, bunga putih lainnya ialah mawar putih, daisy, atau tulip yang dapat ditata sepanjang jalan. Dengan dekorasi altar mirip sepasang pohon sebagai backdrop.
Foto: Dok. Istimewa