Foto: dok. instagram.com/verakebaya
Sebagai fashion designer khusus kebaya, Vera Anggarini memiliki cara sendiri untuk memperkenalkan budaya trandisional Indonesia pada generasi milenial. Alasannya, saat ini banyak milenial yang sudah terkontaminasi oleh budaya luar, tersebar melalui berbagai media yang ada saat ini.
Berangkat dari keresahan yang sudah banyak dirasakan untuk generasi milenial saat ini yang tidak mengenal budayanya sendiri bahkan tidak ingin mengenal budaya sendiri, membuat pemilik label Vera Kebaya bekerjasama dengan pekerja seni Nusantara lainnya menghasilkan kebaya pernikahan tradisional yang cantik khas Tanah Air dengan tema `Merajut Nusantara`.
`Merajut Nusantara` sendiri bertujuan untuk mengemas dan menginformasikan kepada masyarakat khususnya milenial akan kekayaan budaya tradisi nusantara yaitu prosesi pernikahan adat.
“Indonesia memiliki berbagai macam suku dan seni budayanya. Inilah yang menjadi kebanggaan yang patut dijaga dan dilestarikan. Kalau bukan kita, siapa lagi,” ungkap penyanyi keroncong, Soendari Soekotjo. Tak hanya Soendari yang menyadari betapa pentingnya melestarikan budaya Indonesia agar lebih dikenal masyarakat lintas generasi, tapi Kahiyang, pengantin Jawa yang bangga akan budayanya juga berpikran yang sama.
“Di saat anak saat ini mengatakan ‘sudahlah, saya tidak mau ribet’, justru di sini kita akan kehilangan budaya kita. Takutnya, milenial tak mengetahui bahwa mereka berasal dari mana. Kita jangan pernah malu untuk memperkenalkan budaya kita sendiri walau sedikit ribet, tapi itulah keunikan kita,” ungkap Kahiyang.
Indonesia merupakan negara yang unik dengan keragaman sukunya dari Sabang hingga Merauke. Keragaman dan kekayaan itu yang membuatnya manjadi lebih menarik. Keragaman itu juga yang harusnya bisa membuat persatuan dan kesatuan semakin kuat.
Melalui ‘Merajut Nusantara’ Vera dan pekerja seni Nusantara lainnya mampu menggambarkan kebaya pernikahan adat tradisional dengan warna, gerak dan suara yang penuh dengan filosofi adat istiadat nan indah. Mulai dari melakukan perjalanan mengelilingi Tanah Air untuk mengenal lebih dalam budaya Indonesia hingga lahirlah kerjasama yang apik oleh banyak pekerja seni ini.
Foto: dok. instagram.com/verakebaya
‘Merajut Nusantara’ memperlihatkan bagaimana cantiknya kebaya pernikahan Nusantara yang dibalut dengan cantiknya riasan khas suku bangsa dan digambarkan dengan musik tradisional. “(Untuk ‘Merajut Nusantara’) Kita masih mempertahankan pakem. Bila pengantin Jawa ingin memodifikasinya, bisa. Namun, hanya 30% nya saja, 70% nya masih pakem,” ujar Penata Rias Adat Jogja, Tienuk Riefki (Alm).
Foto: dok. instagram.com/verakebaya
Indonesia bukan hanya milik suku Jawa saja, bukan hanya Sunda atau Bugis saja, tapi Indonesia milik dunia. Keragaman ini harus di lestarikan dan dibanggakan.