Dunia tata rias serta atribut lain penunjang resepsi pengantin tradisional, bukan sebuah hal asing bagi Erma. Sebab, jauh sebelum terjun langsung mengelola Melati Griya Pengantin seperti sekarang ini, dulu ia kerap “magang” di griya yang didirikan oleh ibundanya itu. Walhasil dirinya paham benar apa yang menjadi kebutuhan pasangan calon pengantin. Yang tak jarang galau mempersiapkan resepsi pernikahan.
Dan tanpa terasa 14 tahun sudah Erma menahkodai Melati Griya Pengantin, sudah banyak pengembangan yang dilakukannya demi meningkatkan kualitas mutu pelayanan maupun produk di griya tersebut. Salah satunya adalah desain kebaya. Ketertarikannya akan fesyen membuat perempuan pemilik nama lengkap Maria Erma Efilianti, produktif melahirkan desain-desain kebaya yang lebih modern. “Buat saya kebaya adalah busana tradisional yang tidak akan ketinggalan jaman. Sebab kebaya memiliki sisi keanggunan tersendiri,” ujarnya. Tak heran banyak klien yang betah berlama-lama mendiskusikan perihal kebaya dengan Erma. Entah itu mengenai desain, ragam hias, maupun bahan yang akan digunakan. Bahkan ia pun kerap meluangkan waktu mencari bahan kebaya bersama klinennya.
Ya, pelayanan yang personal serta fokus menangani berbagai keperluan pengantin tradisional mulai dari tata rias, busana, rias pengantin, Master of Ceremony (MC), entertainment, hingga prosesi acara adat di lingkup Pulau Jawa serta hijab merupakan keunggulan Melati Griya Pengantin. Hal itu pun menghantarkannya meraih Weddingku Vendor Award. Berdasarkan Weddingku vendor review yang dilakukan para pengantin Weddingku selama tahun 2013, Melati Griya Pengantin dinilai sebagai salah satu vendor yang telah dipercaya dan memperoleh apresiasi yang tinggi baik dari segi pelayanan, profesionalisme maupun kelayakan harga dalam kategori busana tradisional.
Tips
Tiga hari menjelang hari pernikahan, calon pengantin disarankan diet “mutih” supaya riasan tampak cemerlang tidak berminyak dan berkeringat.
Foto Sujanto