Meningkatkan Kepekaan pada Pasangan, Bisa Jadi Cara Mencegah Perselingkuhan dalam Pernikahan

Siapa pun pasti tahu dalam sebuah hubungan asmara, tak semuanya berjalan mulus. Dalam suatu hubungan pastinya muncul banyak perbedaan dari segi karakteristik, perspektif, preferensi, hingga perilaku. Namun, ada satu perbuatan yang merusak hubungan bahkan bisa menghancurkannya yaitu berselingkuh yang dapat berakibat terjadinya perceraian. Kata selingkuh sendiri menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia artinya adalah menyeleweng atau menyembunyikan sesuatu untuk kepentingan sendiri; tidak berterus terang atau tidak jujur.

Tahukah kamu, Conscious Marriage Advocate Certified Couple Therapist & PreMarital Consultant, Rani Anggraeni Dewi, menjelaskan bahwa belakangan di tahun 2023 ini, menurut Data Statistik Nasional, kasus gugat cerai yakni perceraian yang diajukan oleh pihak istri mencapai 76%, sisanya merupakan talak cerai yaitu perceraian yang diajukan oleh pihak suami.

Setidaknya ada dua jenis perselingkuhan yang terjadi dalam suatu hubungan. Dua jenis perselingkuhan ini kerap terjadi pada hubungan asmara pasangan yang belum dan sudah menikah. Ada yang disebut physical affair (bisa disebut juga berselingkuh secara fisik) dan emotional affair (berselingkuh yang melibatkan perasaan). Lalu, bagaimana cara membedakannya?

Physical affair biasanya dilakukan tanpa ada keterkaitan perasaan cinta dalam aksinya, contohnya adalah saat salah satu pasangan berhubungan intim dengan prostitusi (dengan orang yang berbeda dalam setiap kegiatannya), sedangkan emotional affair adalah perselingkuhan yang disertai rasa nyaman, peduli, kasih, dan sayang pada orang lain selain pasangan.

Emotional affair sering kali lebih rumit untuk dikenali, namun Rani menjelaskan, apapun yang melibatkan perasaan, walaupun hanya sekedar rasa nyaman karena adanya pertukaran curahan hati saat bertemu langsung atau sekedar chat belaka; yang memiliki kemungkinan besar untuk tumbuh menjadi perasaan yang “lebih jauh” selain dengan pasangan kita, hal ini sudah bisa dianggap sebagai salah satu perselingkuhan emosional.

Rani menjabarkan bahwa ada beberapa alasan yang mendorong individu melakukan perselingkuhan:

  1. Merasa kesepian,
  2. Membutuhkan variasi dalam hubungan seksual,
  3. Suasana rumah tangga yang monoton,
  4. Merasa diabaikan oleh pasangan,
  5. Tidak mampu membuat batasan atau boundaries, berkomitmen, dan sudah tidak mencintai pasangan,
  6. Merasa harapannya yang tidak terpenuhi,
  7. Tidak memiliki kemampuan untuk mengendalikan diri,
  8. Membutuhkan pengakuan dari orang lain,
  9. Trauma masa kecil.

Menurutnya (melalui studi kasus), perselingkuhan paling sering terjadi pada seseorang dalam range usia yang bisa disebut quarter life crisis sekitar usia 25 - 40 tahun, sementara mid life crisis sekitar 50 - 65 tahun; yang kebanyakan dikarenakan individu yang lebih tua menginginkan pengakuan dan validasi dari yang lebih muda dalam hidupnya.

Dengan maraknya kasus perselingkuhan, melalui wawancara eksklusif dengan tim Weddingku, Rani mengelaborasi beberapa cara bagaimana kamu bisa mencegah perselingkuhan:

  1. Meningkatkan awareness atau kepekaan dan pengendalian diri terhadap diri sendiri dan lingkungan,
  2. Membatasi diri dengan boundaries untuk diri dan pasangan,
  3. Meningkatkan rasa empati kepada pasangan, orang lain, dan diri sendiri,
  4. Menyadari tanda-tanda “terlalu dekat” dan tegas untuk berhenti.

Untuk mencegah; demi meminimalisir kerugian emosional karena terjadinya perselingkuhan, kamu bisa melakukan:

  1. Meningkatkan edukasi dengan memperbanyak literasi mengenai hubungan asmara dan rumah tangga,
  2. Mempersiapkan mental sebelum menikah dengan menyadari adanya fase-fase tantangan yang dihadapi dalam pernikahan,
  3. Meningkatkan kecerdasan intelektual, emosional, dan spiritual untuk menyadari alasan luhur dalam menikah dan membangun rumah tangga bersama pasangan.

Melalui penjelasan di atas, diharapkan kamu bisa memulai mempelajari, menyadari, dan berefleksi dalam membina hubungan asmara dengan pasangan, agar hal-hal yang tak diinginkan tidak terjadi di masa depan dan lebih bijak dalam membina hubungan sebelum dan sesudah menikah.

Yuk, terus update tren dan berita terkini pernikahan dengan men-download aplikasi Weddingku di smartphone-mu dan mengikuti media sosial Weddingku di Instagram, TikTok, Facebook, Pinterest, dan YouTube agar kamu tidak ketinggalan infonya!

LEAVE A COMMENT

BACK
TO TOP