Cinderamata yang berfungsi sebagai pelengkap pernikahan, namun bermakna sebagai kenang-kenangan, itulah suvenir. Oleh karenanya, meski nampak tidak terlalu penting, tetap diperlukan pertimbangan dan pemilihan yang ekstra hati-hati agar tidak merusak kesan para tamu terhadap pesta pernikahan Anda.
Proses pencarian barang kenang-kenangan ini pun bergantung pada kejelian Anda. Banyak-banyak mencari informasi, serta mengerti apa yang Anda inginkan adalah kunci utama. Pilihan yang tersedia memang cukup banyak, Anda bisa saja berburu di pasar-pasar tradisional seperti Pasar Jatinegara Mester atau Pasar Asemka. Kedua pasar tersebut memang terkenal sebagai pusat grosir suvenir pernikahan. Pilihan lain adalah mendatangi vendor atau butik yang khusus menjual suvenir. Ada beberapa perbedaan antara dua tempat tersebut. Perbedaan pertama, vendor khusus souvenir biasanya memiliki website dimana calon mempelai bebas memilih item yang diinginkan berdasarkan foto yang ada. Bagi Anda yang tidak memiliki banyak waktu, tentu saja cara ini lebih menyenangkan. Akan tetapi, berbelanja di pasar tradisional pun memiliki keunikan tersendiri, deretan toko-toko yang ada membuat calon pengantin dapat memilih langsung sesuai keinginan.
Berbicara mengenai pemilihan suvenir, ada beragam alasan yang melatarbelakangi, salah satunya adalah harga yang terjangkau. Mengingat banyaknya kebutuhan pernikahan, dan bukan hanya terpusat pada suvenir saja, dibutuhkan kebijakan calon mempelai untuk memperhitungkan budjet agar tidak melebihi anggaran. Oleh karena itulah calon mempelai biasanya mengakalinya dengan mencari suvenir yang harganya relatif bersahabat dengan kantong. Untuk kondisi seperti ini, pasar tradisional atau pasar grosir suvenir menjadi jawabannya.
Pasar Jatinegara Mester dikenal sebagai salah satu pusat grosir suvenir penikahan dengan harga relatif murah. Tidak heran jika banyak calon mempelai yang menyambangi pasar yang sudah lama berdiri ini, untuk berburu suvenir. Berlokasi di basement, ratusan gerai toko-toko suvenir memadati. Hiruk pikuk pasar dengan banyak orang berseliweran merupakan pemandangan yang biasa. Beragam suvenir ditawarkan seperti gantungan kunci, kipas, bros, gelas, dan lain-lain yang memenuhi muka toko dengan bentuk serta warna yang menarik minat. Tidak jauh berbeda, Pasar Asemka yang terletak di daerah Kota juga menawarkan suvenir dengan toko yang tidak terlalu banyak jumlahnya dibandingkan Pasar Mester.
Bagi Anda yang berminat mencari suvenir di pasar tradisional seperti Asemka dan Mester, cobalah datang pada pagi hari karena masih belum terlalu banyak pengunjung yang datang, sehingga Anda lebih bebas memilih. Barang dagangan yang dijual masing-masing toko sebenarnya hampir sama, meski terkadang ada beberapa item yang cukup unik dan hanya dapat ditemukan di satu toko tertentu. Salah satunya adalah thermometer yang berguna untuk mengukur suhu tubuh, atau tempat lilin dari kaca. Harga yang ditawarkan pun cukup ekonomis, sekitar Rp 10,000 per buah.
Sela, salah satu penjual suvenir, mengaku tempat tisu yang mempunyai daya manfaat, juga menjadi salah satu suvenir yang sedang diminati calon mempelai dengan kisaran harga Rp 4.000 per buah. Kini mempelai mulai memperhatikan daya guna dari suvenir yang diberikan, supaya suvenir tersebut tidak sia-sia. Gelas dan mug salah satu jenis suvenir yang bermanfaat dan sering dipesan juga, karena sudah pasti barang tersebut digunakan sehari-hari. Yang perlu diperhatikan adalah dalam membagikan suvenir barang pecah belah, seperti gelas dan mug akan lebih baik diberikan ketika tamu akan pulang, dengan sebelumnya memberikan voucher pengambilan suvenir di meja penerima tamu. Maka para tamu tidak akan kesulitan membawanya selama pernikahan berlangsung, dan pesta pernikahan Anda terhindar dari keributan mug atau gelas yang pecah karena tamu kurang berhati-hati.
Toko Mia Souvenir yang mengisi salah satu kios di Pasar Mester mengaku telah lama menjalani usaha tersebut. Suvenir yang dijajakannya pun beraneka ragam mulai dari harga yang paling murah untuk gantungan kunci Rp. 650, hingga mug yang dijual dengan harga Rp. 10.000 tanpa plastik mika. Di sini penjual membebaskan pembeli untuk membeli dengan atau tanpa dikemas, semua tergantung permintaan. Jika suvenir ingin dikemas dengan plastik mika biasanya akan dikenakan biaya tambahan Rp. 800 – Rp. 3000 sesuai ukuran mika. Untuk lebih murah lagi, suvenir dapat dikemas dengan kain tile dengan harga mulai dari Rp. 500. Bahkan ada cara yang lebih hemat lagi, seperti dilakukan beberapa mempelai, yaitu dengan membeli suvenir dan mengemasnya sendiri di rumah.
Suvenir towel cake yang kini sedang menjamur, dapat dengan mudah ditemui di Pasar Mester maupun Asemka. Priska salah satu pengunjung Pasar Asemka menjadi peminat suvenir towel cake untuk acara pernikahan yang akan dilangsungkan bulan April tahun ini. Awalnya Priska sempat bimbang memilih pembuka tutup botol atau towel cake, namun pada akhirnya towel cake warna-warni telah menjerat hatinya. Selain warna yang menarik, ia juga tertarik dengan bentuknya yang lucu.
Tidak hanya menawarkan suvenir pernikahan, Pasar Mester dan Asemka juga menjual suvenir untuk acara siraman yang sudah dikemas manis dalam plastik mika yang terdiri dari handuk, sisir dan sabun. Satu paket suvenir siraman tersebut dihargai senilai Rp. 20.000 – Rp. 30.000. Ada juga suvenir ulang tahun atau untuk khitanan yang tentunya lebih berwana dan ceria, seperti handuk warna-warni yang dibentuk menyerupai permen lollipop atau bros dengan tokoh-tokoh kartun.
Teks : Mery Desianti
Foto : Adit Sastradipradja