Menikah tidak hanya menyangkut satu orang saja, namun ada dua orang yang terlibat di dalamnya. Dan mengamini hal tersebut, dalam mewujudkan sebuah pesta pernikahan pun tidaklah mungkin dikerjakan seorang diri, butuh tenant pernikahan untuk melaksanakannya. Atas alasan itulah Bazaar Wedding Exhibition 2014 mengangkat tema “It Takes Two to Tango” pada pameran yang ke-9 ini. Berlokasi di The Ritz-Carlton Jakarta, Pacific Place, Pacific Place Mall Jakarta, Bazaar Wedding Exhibition diselenggarakan oleh Majalah Bazaar Wedding Ideas yang berkolaborasi bersama Tiara Josodirdjo & Associates dan The Ritz-Carlton Jakarta, Pacific Place Mall.
Di area Grand Ballroom The Ritz-Carlton Jakarta, Pacific Place Mall, pasangan yang datang berkunjung disuguhkan oleh berbagai tenant wedding yang pasti berkelas premium. Seluruh kebutuhan bagi para calon pengantin pun tertampung seluruhnya, karena vendor busana pengantin, dekorasi, tata rias, serta yang lainnya sudah tersaji lengkap. Tanpa dipungut biaya tiket masuk atau gratis, pasangan dapat santai mengitari dan memilih tenant wedding terbaik di antara yang terbaik.
Tidak hanya itu, dalam pameran ini pun diadakan Bazaar Bridal Week 2014 yang menggandeng desainer-desainer busana pengantin yang sudah berpengalaman, sebut saja Ivan Gunawan, Luwi Saluadji, Andreas Odang , Hian Tjen, Wong Hang, dan Billy Tjong. Selama empat hari pameran, 3-7 April 2014, selalu ada desainer yang tampil mempertontonkan seluruh koleksinya. Seperti di hari pertama pembukaan yang diperdanai oleh 28 koleksi Andreas Odang. Mengaku mendapat inspirasi dari masa lalu Putri Anastasia yang berakhir tragis, Odang menampakkan sudut kelamnya dari warna hitam dan abu-abu yang hadir pada gaun-gaun cocktail-nya. Sebaliknya, warna putih tetap menjadi warna wajib pada gaun pengantinnya. Namun, keberanian Odang untuk menciptakan variasi baru dengan menaburkan warna soft pink pada satu gaun pengantinnya, patut diapresiasi. Di hari berikutnya menyusul berbagai koleksi gaun pengantin, serta beskap atau jas pria dari Luwi Saluadji dan Wong Hang.
Teks: Mery Desianti
Foto: Vaesy