Tak hanya mempersatukan dua insan dalam satu ikatan suci, menikah juga bertujuan untuk mendapatkan keturunan dan membangun keluarga yang sehat. Untuk menghasilkan keturunan tentunya diperlukan kesiapan batin dan kesiapan dari segi fisik.
Oleh karena itu, bagi pasangan calon pengantin, dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan pra-nikah. Serangkaian pemeriksaan dilakukan untuk menghindari timbulnya beberapa penyakit dan kelainan, baik keturunan maupun bawaan. Dengan pemeriksaan pra-nikah, jika terdeteksi kelainan pada diri pasangan, dapat dilakukan penanganan yang lebih dini sehingga tidak menurunkan penyakit kepada anak yang dilahirkan kelak. Setidaknya beberapa hal berikut dapat dihindari dengan pemeriksaan pra-nikah:
- Rhesus yang bersilangan
Apabila salah satu pasangan memiliki rhesus negatif, sementara kebanyakan orang di Asia memiliki rhesus positif, diperlukan penanganan khusus saat si calon ibu mengandung bayi. Penanganan khusus diperlukan untuk menandai adanya gejala anemia dan sakit kuning pada bayi yang dikandung.
2. Penyakit akibat hubungan seks
Pemeriksaan pra-nikah juga dapat menghindari adanya penularan penyakit yang ditularkan lewat hubungan seksual, seperti sifilis, HIV dan hepatitis.
3. Penyakit keturunan
Pemeriksaan pra-nikah juga dapat mendeteksi kemungkinan terdapatnya penyakit keturunan secara genetik pada anak, misalnya thalassemia.
Apa saja yang diperiksa pada pemeriksaan kesehatan pra-nikah?
Pemeriksaan pra-nikah meliputi beberapa hal, diantaranya pemeriksaan sel darah rutin (hematologi), golongan darah dan Rhesus, hepatitis terutama hepatitis B, penyakit menular sifilis, analisa sperma bagi laki-laki dan anti-rubella bagi wanita
Pemeriksaan Pada Pria Pada Wanita
Hematologi dan golongan darah Hematologi dan golongan darah
Hepatitis B Ag + Ab Hepatitis B Ag + Ab
VDRL-Sifilis VDRL-Sifilis
HBEP (Thalassemia) HBEP (Thalassemia)
Gula + Kolesterol darah Gula + Kolesterol darah
HIV HIV
Anti-rubella IgG
Sumber : PATHLAB Laboratorium Klinik