Foto: Freepik
Kalau bicara tentang pernikahan, pasti anak zaman now akan langsung baper. Pertanyaan ‘aku kapan ya?’ ke diri sendiri juga pasti akan semakin sering terlontarkan, apalagi jika banyak yang memberi celetukan ‘kamu kapan nyusul?’ dari orang lain.
Fenomena di atas memperlihatkan bahwa pernikahan dulu dan kini memiliki makna yang berbeda. Mulai dari gaya pernikahan hingga biaya yang dikeluarkan untuk melangsungkan pernikahan tersebut. Daripada Anda baper memikirkan ke-uwu-an pernikahan, lebih baik mengetahui perbedaan yang sangat mencolok mengenai pernikahan dulu dan kini.
Dulu undangan diantar, kini disebar secara online
Tidak bisa dipungkiri kalau saat ini teknologi berkembang semakin canggih. Dulu, mengirimkan undangan harus secara fisik dan diantarkan satu persatu ke alamat tujuan tamu undangan, tapi kini sudah banyak yang menggunakan undangan digital dan bisa dengan mudah disebar secara online. Anda bisa menyebar undangan melalui beberapa aplikasi media sosial Instagram, Twitter ataupun Facebook. Bisa juga menyebar melalui pesan pribadi seperti WhatsApp, Line dan lain sebagainya.
Dulu dijodohkan, kini banyak yang bilang kuno
Kebanyakan pernikahan zaman dulu adalah pernikahan hasil perjodohan orang tua. Sekarang, banyak yang beranggapan bahwa perjodohan adalah tanda Anda tak laku atau tak bisa mencari calon pendamping sendiri. Sampai-sampai, banyak yang menolak perjodohan dengan mengatakan ‘sekarang bukan zamannya Siti Nurbaya lagi’.
Dulu midodareni, kini pesta lajang
Meskipun masih ada masyarakat yang melakukan prosesi midodareni, tapi kebanyakan sudah tak menggunakannya dan digantikan dengan pesta lajang jelang pernikahan. Bahkan, saking sedikitnya yang menyelenggarakan prosesi ini, banyak yang tak mengetahui makna sebenarnya dari prosesi midodareni dan lebih mengerti maksud dari pengadaan pesta lajang untuk calon pengantin.
Dulu pernikahan dilakukan di rumah dan gedung, kini pantai dan kebun
Masih terbersit diingatan kalau dulu kebanyakan orang melangsungkan pernikahan hanya sebatas pesta di gedung dan rumah saja. Bahkan saat musim kawin tiba, biasanya sudah susah mencari gedung yang sesuai karena banyak yang sudah menyewa hingga tiga tahun ke depan. Sedangkan kini, sudah banyak pilihan tempat menikah seperti taman, pantai hingga gedung-gedung tua. Pilihan tempat menikah juga lebih variatif.
Dulu dibatu tetangga, kini dibantu wedding planner
Bagi Anda yang mengadakan pernikahan di rumah, biasanya tetangga akan dengan senang hati bergotong-royong membantu pergelaran pesta pernikahan Anda, seperti membatu di bagian dapur. Tapi sekarang, banyak pasangan calon pengantin yang lebih memilih dibantu oleh wedding planner atau wedding organizer. Mungkin pernikahan Anda akan lebih mudah dibantu oleh wedding planner, namun Anda juga harus menambah biaya pernikahan jika ingin dibantu oleh penyedia jasa pernikahan ini.
Dulu didampingi pagar ayu, kini bridesmaid
Rasanya, pernikahan tak lengkap tanpa kehadiran pendamping pengantin wania yang diambil dari teman dekatnya. Dulu, mungkin namanya pagar ayu, tapi kini berubah menjadi bridesmaid mengikuti budaya dari Negeri Barat sana. Kini juga ada pendamping pengantin pria yang disebut groomsmen dengan fungsi yang hampir sama dengan bridesmaid, yakni pendamping pengantin pria.
Dulu menu katering lebih sedikit, kini sangat beragam
Menu katering perikahan dulu mungkin hanya dua saja tapi kini hampir tak terhitung banyaknya. Bahkan jika datang ke pesta pernikahan saat ini, bisa dipastikan Anda tidak bisa mencoba semua makanan karena menunya terlalu banyak.
Dulu setelah acara selesai langsung pulang, kini lebih asik foto-foto
Karena dulu selfie dan beragam gaya berfoto lainnya belum tren, jadi setelah acara inti selesai maka tamu undangan akan langsung bubar pulang ke rumah masing-masing. Kini, tamu undangan bahkan calon pengantin akan sibuk melakukan sesi foto-foto dengan latar, teman dan gaya yang berbeda-beda.