Telah mendambakan menikah di tengah taman atau pinggir pantai bukanlah suatu sikap egois. Wajar setiap calon pengantin memiliki impian masing-masing yang tidak dapat diubah begitu saja, begitu juga keinginan menikah di ruang terbuka. Meskipun ada sebagian yang setuju memilih tempat indoor yang lebih aman, sebagian lainnya lebih memilih bertaruh dengan cuaca dengan mengadakan di tempat terbuka.
Sebagai calon pengantin cerdas, bertaruh dengan cuaca bukan dihadapi tanpa ada perencanaan sebelumnya. Antisipasi dapat dilakukan dengan berbagai cara yang akan menyelamatkan para tamu jika cuaca tiba-tiba berubah kelabu.
Pilih menikah di musim kemarau
Bagi Anda yang ingin menikah outdoor sebaiknya pilih tanggal di luar bulan September hingga Desember yang mana curah hujannya lebih tinggi dibanding bulan Januari sampai Agustus. Meskipun musim yang mulai tidak teratur membuat sulit diperkirakan, tetapi ada baiknya memperhatikan tingkat curah hujan di bulan Anda menikah, apakah mendukung atau tidak.
Memasang tenda
Bukan hanya berfungsi ketika turun hujan, apabila menikah di siang hari yang panas. Tenda sangat berguna untuk berteduh agar tidak kehujanan dan kepanasan. Bicarakan dengan dekorator agar tenda terpasang tanpa mengurangi estetika dekorasi. Tenda pun ada banyak macamnya yang dapat dipilih dari yang berwarna transparan bening sehingga tetap tampak indah dipandang. Selain itu ada tenda carnival yang biasa dipakai saat ada karnaval yang identik dengan bentuknya. Tidak terkesan murahan, dekorasi dapat dikombinasikan dengan berbagai tema dekorasi, rustic, glamour, greenery, boho-chic dan lainnya.
Semi-outdoor
Pilihan terakhir, calon pengantin dapat mencari venue yang memiliki taman luas atau bibir pantai disertai bangunan pendukung. Dengan begitu dengan adanya bangunan tertutup dapat menyelamatkan para tamu di saat cuaca berubah buruk.
Foto: Dok. Istimewa
