Ketenangan datang jauh dari hiruk pikuk serta keramaian kota yang menawarkan pemandangan asri dengan sejuta experience di dalamnya. Terletak di perbatasan provinsi Jawa Tengah, tepatnya berlokasi di kawasan Magelang, Plataran Borobudur menjadi jawabannya. Mengusung konsep penginapan dengan arsitektur kolonial, dibalut dengan budaya Jawa yang kental serta dilengkapi sejumlah mobil antik, gamelan, dan juga deretan arca kian membangun suasana berlibur ke masa lampau. Ditambah lagi dengan lengkapnya fasilitas yang tersedia mulai dari sejumlah restoran yang memiliki kuliner Indonesia yang telah dielevasi serta The Heritage Convention Center, yang merupakan sebuah ruangan yang diperuntukkan untuk kegiatan pernikahan atau pun event istimewa lainnya.
Selain menawarkan keindahan tersebut, Plataran Group yang sukses dengan berbagai properti yang telah dibangun di kawasan Borobudur, yang memiliki sejumlah destinasi ikonis seperti Plataran Borobudur Resort, dan Enam Langit by Plataran, kini dengan spirit yang sama yaitu Culture, Nature and Community. Tepat di penghujung akhir pekan kemarin, Plataran Group resmi meluncurkan sebuah venue baru dengan nama Plataran Langit Khatulistiwa. Venue terbaru ini terletak dengan lokasi yang begitu eksotis, diapit dengan pemandangan dari 6 gunung yaitu Merapi, Tidar, Telomoyo, Sumbing, Andong dan Merbabu. “Kami dengan bangga meluncurkan destinasi terbaru kami, yang bisa digunakan untuk segala macam bentuk kegiatan mulai dari pernikahan hingga kebutuhan MICE dengan skala jangkauan kelas super premium dengan pemandangan Infinite Horizon Experience”, pungkas Yozua Makes, CEO Plataran Group.
Untuk menjangkau venue ini seperti membelah sebuah hutan dengan lingkup pedesaan yang masih asli dengan memakan waktu sekitar 45 menit dari Plataran Borobudur. Terlebih dengan nuansa asri yang berselimut kabut membuat pemandangan kian menjadi syahdu. Untuk pernikahan sendiri, kapasitasnya dari Askara Venue hanya diperuntukkan untuk intimate wedding dengan daya tampung 80-100 orang sekali perhelatan. Disempurnakan dengan napas interior yang tetap memunculkan era kolonial yang dilebur dengan budaya leluhur Jawa, serta sentuhan Peranakan yang cukup terasa. Dan juga sajian kuliner dari para koki profesional yang mampu menyajikan menu dari seluruh Nusantara dengan gubahan gaya standar internasional.
Kunjungi profil dari Plataran Borobudur disini.