Di antara persiapan pernikahan lainnya, persiapan ini kerap terlupakan oleh kebanyakan calon pengantin. Premarital check up atau juga disebut check up pranikah adalah persiapan pernikahan yang jarang disertakan dalam bagian persiapan pernikahan. Sebagian calon pengantin berpendapat, premarital check up menjadi bagian yang dapat menyerap budget dan hanya menambah beban biaya pernikahan. Karenanya calon pengantin banyak yang memilih untuk meniadakannya.
Sebagian yang lain tidak melakukan premarital check up karena takut menerima kenyataan buruk. Seperti pasangan Maya dan Reza yang kami temui pada acara Jakarta Wedding Festival 2015. Mereka memilih tidak melakukan check up pranikah ini untuk menghindari kenyataan pahit apabila terdeteksi penyakit. Bagi pasangan yang akan melaksanakan pernikahan pada 24 Januari 2016 ini, check up kesehatan dapat dilakukan pasca menikah. Pasangan ini cukup merasa tenang karena rajin melakukan donor darah, sebagai deteksi bahwa tubuh mereka dalam kondisi sehat. Solusi yang cukup cerdas.
Namun pernahkah Anda sadari ada beberapa penyakit yang tidak mudah terdeteksi dengan kasat mata dan perlu adanya pemeriksaan serius untuk mendiagnosisnya? HIV AIDS salah satunya, virus yang tiap tahun selalu mengalami peningkatan jumlah penderita. Menurut data yang dikeluarkan situs resmi UNICEF, diindikasikan bahwa tingkat prevalensi HIV di Indonesia adalah 0,2 persen. Persentase yang cukup mengkhawatirkan dengan jumlah populasi lebih dari 200 juta jiwa di Indonesia. Karenanya tidak ada salahnya melakukan tindak preventif untuk mencegah beberapa penyakit berikut yang dapat dideteksi dengan melakukan premarital check up.
Penyakit menular seksual
Beberapa penyakit dapat ditularkan secara seksual, seperti HIV AIDS dan sifilis. Penyakit yang tidak hanya membahayakan pasangan, tetapi juga berisiko pada janin. Penyakit-penyakit tersebut dapat dideteksi dengan melakukan premarital check up.
Penyakit yang dapat diturunkan pada janin
Penyakit berikut tidak menular secara langsung namun dapat ditularkan (diturunkan) pada janin. Hemophilia dan thalassemia merupakan penyakit keturunan yang dapat diketahui dengan pemeriksaan yang berbeda. Thalassemia dideteksi dengan pemeriksaan hematologi rutin, gambaran darah tepi, analisa hemoglobin HPLC, ferritin dan badan inklusi HbH. Sementara hemophilia dideteksi dengan pemeriksaan hematologi faal hemostasis. Pemeriksaan yang spesifik ini menyebabkan biaya premarital check up relatif tinggi.
Selain itu diabetes mellitus menjadi penyakit menurun yang juga mengalami peningkatan akibat pola makan yang salah. Bahkan wanita mengandung yang memiliki riwayat diabetes dikhawatirkan akan mengalami gangguan janin seperti pre-eklampsia, janin besar, gangguan pertumbuhan pada janin, proses kelahiran yang sulit atau janin meninggal dalam kandungan.
Di samping itu masih ada beberapa penyakit lain yang tidak ditularkan tetapi membahayakan janin. Contohnya Toxoplasma, Rubella, dan Cytomegalovirus (TORC), yang beresiko keguguran, bayi lahir prematur, dan dapat juga menyebabkan kelainan janin. Meskipun dianggap bukan masalah, memeriksa golongan darah dan rhesus Anda serta pasangan amat penting diketahui karena akan berpengaruh pada janin.
Setelah paparan diatas, masihkah Anda ragu untuk melakukan premarital check up? Seperti kata pepatah, lebih baik mencegah daripada mengobati. Maka segeralah daftarkan diri Anda dan pasangan ke Laboratorium Klinik terdekat yang menyediakan fasilitas premarital check up.
Baca juga: Pentingnya Premarital Check Up!
Foto Dok. Istimewa