Setelah menjalani hubungan selama 4 tahun lamanya, akhirnya Seno dan Ezi siap melanjutkan hubungan lebih serius dengan melaksanakan lamaran yang berlangsung dengan konsep yang unik. Konsep acara lamaran ditentukan bersama dengan mempertimbangkan adat kedua belah pihak, dimana keluarga Seno berasal dari Jawa, dan keluarga Ezi campuran Jawa dan Toraja.
Selama persiapan acara lamaran hingga pernikahan, Ezi berada di Surabaya sementara acara dilangsungkan di Jakarta. Setiap dua minggu sekali Ezi datang ke Jakarta untuk mengurus persiapan. Namun, pengalaman yang paling buruk ketika Ezi harus menjahit 4 baju lamaran untuk menyelamatkan apabila ada baju yang tidak disuka sementara hanya tersisa waktu sedikit untuk remake lagi.
Persiapan dilakukan kurang lebih 3 bulan sebelum acara lamaran digelar yaitu pada tanggal 28 April 2018, tepat pada perayaan 4th year anniversary dan 6 bulan menjelang hari pernikahan. Diadakan di lokasi strategis, tepatnya di Resto Lima, Menteng, Jakarta Pusat, suasana homie yang menaungi resto menjadi alasan Ezi dan Seno memilih restoran tersebut. Selain itu, sajian menu khas Indonesia mulai dari Sulawesi, Jawa, Bali, Sumatera hingga western, membuat pilihan begitu kaya, hingga memantapkan keduanya untuk memilih tempat ini sebagai venue lamaran.
Telah disampaikan bahwa konsep lamaran yang diangkat keduanya cukup unik karena menggabungkan etnis keduanya berasal. Mengikuti salah satu tradisi Toraja sesuai etnis Ezi, ada tradisi dimana calon mempelai laki-laki harus menebak calon mempelai wanitanya diantara beberapa wanita lain hanya dengan menyentuh tangan dari wanita-wanita tersebut. Pada hari lamaran tersebut mata Seno ditutup dan hanya boleh bersalaman untuk memilih. Agar tidak salah menebak, Ezi menggunakan gelang dengan bell kecil agar Seno dapat membedakannya.
Venue: Tjikinii Lima
Food : In-house Catering (Tjikinii Lima)
Attire : Bara Kebaya
Make Up : Dini Nurdiani
Photo : Amaya Pictures
Decoration : Hearts and Flowers
Sound & Entertainment : Pabrik Suara