Tak Berhenti di Akad, Ini Dia Rangkaian Lengkap Pernikahan Adat Minang

Selain menyatukan cinta antara laki-laki dan perempuan, pernikahan adat juga memiliki esensi hukum adat bagi masyarakatnya yang bersifat kekerabatan yang berguna untuk mempertahankan dan meneruskan garis keturunan agar tetap memperoleh nilai-nilai dan adat budaya itu sendiri.

Adat Minang di Sumatra Barat memiliki berbagai rangkaian pernikahan yang dilakukan sebelum menikah yang terus berlanjut hingga pasca nikah. Cari tau apa saja rangkaiannya dengan scroll down artikelnya, yuk!

Maresek
Tahapan pertama dalam rangkaian upacara pernikahan adat Minang adalah Maresek, di mana utusan dari keluarga calon mempelai wanita akan menyambangi keluarga calon mempelai pria. Hal ini dilakukan sebab sistem kekerabatan adat Padang menganut sistem matrilineal yang mana prosesnya diusung oleh pihak perempuan. Perempuan yang dituakan dan berpengalaman akan diutus untuk mencari tahu apakah calon mempelai pria cocok untuk dinikahkan dengan sang calon mempelai perempuan. Untuk mencapai kesepakatan bersama, biasanya prosesi ini dilakukan beberapa kali.

Maminang
Setelah kesepakatan menghasilkan hasil yang baik dan memuaskan, maka dilanjutkan dengan Maminang, di mana keluarga calon pengantin wanita akan membawa berbagai hal untuk keluarga calon mempelai pria seperti sirih pinang, kue, dan buah-buahan. Penyuguhan diawali oleh sirih yang memiliki arti jika ada kekurangan dalam pertemuan tersebut, tidak akan memicu pergunjingan dan hal-hal baik akan terus berlanjut dan terus diingat.

Batimbang Tando
Prosesi selanjutnya adalah Batimbang Tando atau bertukar tanda yang bertujuan untuk mengikat kedua pihak calon pengantin agar tidak bisa dibatalkan secara satu pihak dengan pertukaran simbol-simbol pusaka seperti keris, kain adat, dan simbol lainnya yang berharga dalam keluarga. Prosesi ini melibatkan beberapa pihak selain orang tua, yaitu ninik mamak dan sesepuh dari kedua pihak keluarga.

Mamintak Izin dan Mahanta Siriah
Mamintak Izin dan Mahanta Siriah merupakan acara lanjutan dari ketiga prosesi di atas yang mana kedua calon mempelai meminta izin serta doa restu kepada keluarga yang dituakan yang berguna untuk memberitahukan rencana pernikahan. Calon mempelai pria akan membawa selapah yang berisi daun nipah dan tembakau. Namun di era modern sekarang, umumnya kedua hal ini sering diganti dengan rokok, sedangkan untuk calon mempelai wanita membawa sirih lengkap.

Babako-babaki
Babako-babaki merupakan prosesi di mana keluarga dari ayah calon mempelai wanita (Bako), menunjukkan kasih sayang dengan bantuan biaya yang disesuaikan dengan kemampuannya. Keluarga akan datang dengan sirih lengkap yang dianggap sebagai hantaran kepala adat, nasi kuning singgang ayam sebagai makanan adat, dan keperluan calon mempelai wanita mulai dari pakaian, perhiasan emas, dan makanan. Calon mempelai wanita akan dijemput untuk dibawa ke rumah ayahnya agar bisa diberi petuah oleh para tetua dan akan diarak kembali ke rumah hari berikutnya dengan iringan dan hantaran yang sudah dijelaskan di atas.

Malam Bainai
Sehari sebelum pernikahan, calon mempelai akan menggelar malam Bainai dengan melekatkan tumbuhan halus daun pacar merah atau daun inai ke kuku calon mempelai wanita dengan arti sebagai ungkapan cinta dan kasih sayang serta doa restu oleh para sesepuh keluarga. Calon mempelai perempuan juga akan dimandikan dengan air tujuh kembang.

Manjapuik Marapulai
Prosesi ini merupakan yang terpenting di mana calon mempelai pria akan dijemput untuk mendatangi rumah calon mempelai wanita, yang akan disambut dengan sirih lengkap untuk melaksanakan akad. Calon pengantin pria akan diberi gelar pusaka sebagai simbol kedewasaan.

Penyambutan Rumah Anak Daro
Acara ini biasanya menjadi acara paling meriah sebagai acara penyambutan calon mempelai pria di kediaman calon mempelai wanita. Momen ini akan disambut dengan musik tradisional Minang yaitu talempong, gandang tabuk, dan barisan Gelombang Adat timbal balik dengan para pemuda berpakaian silat dan para dara yang berpakaian adat untuk menyuguhkan sirih. Saat memasuki rumah, para sesepuh dari pihak wanita akan memercikkan air ke kaki calon mempelai pria sebagai simbol penyucian serta menaburinya dengan beras kuning.

Akad Nikah
Inilah momen pernikahan berlangsung. Akad nikah dalam adat Minang diartikan sebagai orang tua yang melakukan pelepasan seorang anak perempuan untuk dinikahi dengan seorang pria yang menerima gadis tersebut untuk diperistri. Setelah sah menjadi pasangan suami istri, kedua mempelai kemudian bersanding di rumah mempelai wanita yang disebut Basandiang di Pelaminan. Keduanya akan menanti tamu undangan dengan alunan musik di halaman rumah.

Berlanjut ke prosesi pasca nikah, dalam pernikahan adat Minang biasanya akan dilakukan:

Mamulangkan Tando
Merupakan prosesi pengembalian tanda yang telah diberikan sebagai ikatan janji pada saat lamaran karena pasangan tersebut telah resmi menjadi pasangan suami istri.

Malewakan Gala Marapulai
Setelah pengembalian tanda, prosesi akan dilanjutkan dengan mengumumkan gelar sebagai tanda kehormatan dan kedewasaan bagi pengantin pria.

Balantuang Kaniang
Dalam prosesi yang dipimpin oleh sesepuh perempuan, kedua pengantin akan dihadapkan satu sama lain dalam posisi duduk yang dipisahkan oleh kipas yang akan diturunkan secara perlahan hingga kening keduanya akan saling menempel.

Mangaruak Nasi Kuniang
Prosesi selanjutnya ternyata memiliki makna mendalam. Kedua mempelai akan berebut untuk mendapatkan daging ayam yang tersembunyi di dalam nasi kuning sebagai simbol saling melengkapi satu sama lain dan menahan diri.

Bamain Coki
Coki merupakan mainan tradisional minang mirip catur yang dimainkan di atas papan mirip halma, maka Bamain Coki berarti bermain Coki. Prosesi ini bertujuan untuk meluluhkan kekakuan dan ego agar tercipta kemesraan di antara kedua pengantin.

Tari Payung
Penari tari payung akan menari sebagai lambang pengantin pria sebagai suami layaknya payung akan selalu melindungi pengantin perempuan, yaitu istrinya.

Manikam Jajak
7 hari setelah pernikahan, pengantin baru akan berkunjung ke rumah orang tua dan ninik mamak pengantin pria dengan membawa makanan demi menghormati keluarga tersebut.

Yuk, terus update tren dan berita terkini pernikahan dengan men-download aplikasi Weddingku di smartphone-mu dan mengikuti media sosial Weddingku di Instagram, TikTok, Facebook, Pinterest, dan YouTube agar kamu tidak ketinggalan infonya!

LEAVE A COMMENT

BACK
TO TOP