Keanggunan yang adiluhung memancar dari pengantin berbusana adat Yogya Paes Ageng. Busana dan tata rias pengantin yang berasal dari Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat ini elegan namun juga sarat akan makna. Kecantikan wajah dalam bingkai paes dan rias menawan pun tak sanggup terbantahkan.
Tata Rias Pengantin Wanita Yogya Paes Ageng
Paes yang membingkai wajah ayu menjadi salah satu ciri khas pengantin wanita Yogyakarta. Memiliki makna mempercantik diri, paes juga dimaknai sebagai membuang jauh perbuatan buruk. Terdiri dari penunggul, pengapit, penitis, dan godheg, masing-masing memiliki arti sendiri. Berada tepat di tengah dahi, penunggul mengandung arti paling tinggi, paling besar, dan paling baik. Berada di sisi kiri dan kanan penunggul, pengapit memiliki arti keseimbangan antara pendamping kiri dan kanan. Menjaga hati dari pengaruh buruk dari pendamping kiri maupun kanan. Sementara di sisi pengapit terdapat penitis yang merupakan simbol kearifan. Dan terakhir godheg, yang menyerupai cambang, mengandung makna bahwa manusia harus mengetahui asal usulnya sehingga dapat kembali ke asal atau Sang Maha Pencipta dengan sempurna tanpa mengutamakan keduniawian. Keindahan paes yang penuh makna ini dipercantik dengan prada atau warna keemasan di sepanjang sisinya, menghadirkan kemewahan.
Tak hanya paes, tatarias pengantin Yogya Paes Ageng juga terlihat semakin menarik dengan aksesori keemasan yang tersusun cantik di kepala. Mulai dari sisir gunungan yang dipasang tegak lurus yang melambangkan keagungan Tuhan, lima buah cunduk mentul yang berjajar dibelakangnya sebagai simbol nafsu manusia, nafsu kasih sayang, nafsu kenikmatan, nafsu keinginan, nafsu kekuasaan, dan nafsu kesucian. Diharapkan, dengan memahami dan mampu mengendalikan seluruh nafsu ini, seseorang akan menjadi manusia sempurna.
Untuk penataan rambut, sanggul bokor mengkurep diaplikasikan. Filosofi yang berbentuk bulat sedikit memanjang ke kiri dan kanan ini adalah rambut yang belum tertata harus dirapikan. Menggambarkan proses seorang perempuan yang mulai dewasa, memiliki dasar yang mantap menuju kehidupan selanjutnya.
Tata Rias Pengantin Pria Yogya Paes Ageng
Berbeda dengan pengantin wanita, tak terlalu banyak detil kaya makna pada tatarias pengantin pria Yogya Paes Ageng. Salah satunya adalah pemakaian sumping di telinga kiri dan kanan. Seperti pada pengantin wanita, sumping mengandung makna memperjelas pendengaran, mendengarkan dengan sungguh-sungguh setiap suara agar memahami maksunya, serta dapat memetik hikmah odari apa yang didengar. Kuluk kanigara berwarna biru dikenakan sebagai penutup kepala. Pelengkap penampilan.
Busana & tatarias: Novi Arimuko
Foto :Roni Bachroni Fouzi