Tingjing vs. Sangjit, Apa Bedanya? Baca FAQ-nya di Sini!

Pasangan keturunan Tionghoa, sesuai dengan tradisinya, biasanya melakukan dua prosesi pranikah yang ikonik, yaitu Tingjing dan Sangjit. Acara ini biasanya melibatkan kedua calon pengantin serta keluarga besar. Namun, apakah perbedaan dari kedua prosesi ini?

Dua upacara ini kebanyakan diadakan satu waktu dalam satu venue yang sama. Venue yang sering dijadikan untuk Tingjing dan Sangjit adalah rumah calon pengantin, restoran, hingga hotel, menyesuaikan dengan keinginan kedua calon pengantin. Untuk mengetahui lebih jauh, yuk baca artikel ini hingga akhir!

Tingjing

Tingjing merupakan prosesi lamaran yang diadakan oleh keluarga calon pengantin laki-laki, yang mana dilakukan pada waktu pagi atau siang hari, sekitar jam 9 hingga 11 siang. Tingjng atau Dingqin menjadi lamaran ala Tiongkok yang mana “Ding” berarti setuju atau menetapkan, sedangkan “Qin” artinya orang tua, maka dari itu Tingjing atau Dingqin diartikan sebagai sebuah persetujuan yang ditetapkan oleh orang tua. Tingjing biasanya dilakukan satu tahun hingga enam bulan sebelum menikah.

Tingjin sendiri pada umumnya dilakukan di rumah calon mempelai wanita yang mana calon pengantin laki-laki nantinya akan membawa hantaran, namun keluarga mempelai wanita tetap menjadi tuan rumah, termasuk membayar tagihan makanannya.

Setelah kata-kata sambutan, maka prosesi dilanjutkan dengan calon pengantin laki-laki memakaikan kalung sebagai tanda meminang dan mengikat calon pengantin wanita. Prosesi ini berlanjut dengan pemilihan tanggal pernikahan yang disepakati dua pihak, sekaligus untuk menyiapkan BAZI. BAZI adalah delapan angka yang terdiri dua tanggal, dua angka bulan, dua angka tahun, dan dua angka jam lahir, yang akan dikombinasikan dengan shio dan unsur lainnya.

Acara ini dimulai dengan sesi penyambutan, dilanjutkan dengan sesi pembukaan untuk mencairkan suasana, sesi pinangan (prosesi kalungan), sesi menentukan tanggal pernikahan, sesi ramah tamah, dan sesi penutup.

Sangjit

Lalu apa bedanya dengan Sangjit? Sangjit-thau merupakan istilah dalam bahasa Hokkien sebagai prosesi lamaran tradisi Tionghoa - Indonesia di mana kedua keluarga pasangan melaksanakan seserahan. Seserahan ini diberikan oleh pihak keluarga calon mempelai pria kepada calon mempelai calon wanita yang digelar tiga bulan hingga satu minggu sebelum pernikahan berlangsung. Berbeda dengan Tingjing, Sangjit biasanya digelar satu bulan hingga satu minggu sebelum menikah.

Sangjit ditentukan lewat kalender Cina dengan memperhitungkan hari baik bagi kedua pasangan tersebut, dengan susunan acara Sangjit yang mana sebagai berikut:

  1. Wakil dari keluarga calon mempelai wanita menyambut,
  2. Keluarga calon mempelai laki-laki akan datang dengan membawa seserahan, biasanya akan membawa 12 baki seserahan,
  3. Seserahan ini akan diberikan secara berurutan satu per satu,
  4. Seserahan yang sudah diterima akan langsung dipindahkan atau dipisahkan untuk disortir,
  5. Acara akan diteruskan dengan ramah tamah, seperti sambutan dan penghormatan pada orang tua,
  6. Setelah acara ramah tamah selesai, prosesi dilanjutkan dengan makan siang,
  7. Sebagian seserahan akan dikembalikan kepada pihak laki-laki sebagian dan pihak wanita akan membalas dengan memberikan seserahan kepada pihak laki-laki.

Untuk mengetahui seserahan apa saja yang harus dibawa, baca selengkapnya di sini!

FAQ mengenai Tingjing dan Sangjit:

Pertanyaan:
“Apakah perayaan Tingjing bisa digabung dengan Sangjit?”

Jawaban:
Tingjing merupakan prosesi untuk melamar seorang anak gadis dengan “benda pengikat”, konteksnya di sini adalah kalung. Jika Tingjing ingin digabung dengan Sangjit, hal tersebut boleh saja, namun tetap dibicarakan terlebih dahulu dengan keluarga mempelai.

Pertanyaan:
“Apakah barang seserahan Tingjing dan Sangjit sama?”

Jawaban:
Barang-barang seserahan dalam prosesi Tingjing kurang lebih sama dengan prosesi Sangjit, yaitu simbolis berbagai kebutuhan hidup pasangan nantinya, seperti perhiasan, tas, sepatu, pakaian, perlengkapan mandi, perlengkapan makan, makanan kaleng, buah, lilin, arak, dan lainnya.

Pertanyaan:
“Apakah boleh menggelar Sangjit saja?”

Jawaban:
Hanya melangsungkan Sangjit, tanpa Tingjing tidak masalah. Sangjit dapat dilakukan tiga bulan hingga satu minggu menjelang hari pernikahan. Pilihan ini cocok untuk calon mempelai yang menginginkan prosesi pernikahan yang lebih simple.

Pertanyaan:
“Apakah Tingjing hanya boleh mempersiapkan kalung, bagaimana jika ingin perhiasan lain seperti cincin dan harus tetap membawa seserahan?”

Jawaban:
Pada acara Tingjing dan Sangjit, umumnya calon mempelai tetap membawa baki seserahan sebagai hantaran. Pada prosesi Tingjing, biasanya akan dipakaikan kalung oleh ibu dari mempelai pria sebagai tanda resmi dipinang, sementara pada prosesi Sangjit, bisa diselipkan sesi saling menukar cincin sebagai tanda ikatan. Namun karena bahan seserahannya mirip, kedua prosesi ini sering digabung, dan jika digabung, tidak ada sesi tukar cincin.

Terus update tren dan berita terkini pernikahan dengan men-download aplikasi Weddingku di smartphone-mu dan mengikuti media sosial Weddingku di Instagram, TikTok, Facebook, Pinterest, dan YouTube agar kamu tidak ketinggalan infonya!

LEAVE A COMMENT

BACK
TO TOP

Hai Happy Couple!

Cantik!

Ini Inspirasi Perpaduan Tradisi Jawa dengan Sentuhan Masa Kini untuk Pernikahan Kamu!


Untuk memulai Chat, Whatsapp Us

Silahkan Sign In terlebih dahulu.