Wajib Baca! Kulik Pantangan yang Harus Diperhatikan dalam Pernikahan dengan Budaya Tionghoa

Pernikahan adat Tionghoa punya segudang keunikan, salah satunya adalah pantangan-pantangan yang diyakini sejak dulu. Dari mulai pemilihan tanggal hingga pemilihan warna, semua punya makna dan larangan tersendiri. Lalu, apa saja pantangan tersebut? Baca penjelasannya dengan scroll hingga selesai!

Menghindari memilih pengiring pengantin yang sudah menjadi bridesmaid/groomsmen sebanyak 3 kali
Para pengantin disarankan harus berhati-hati dalam memilih pendamping pengantin, baik bridesmaid maupun groomsmen. Meskipun peran mereka sangat penting dalam membantu kelancaran acara pernikahan, ada kepercayaan yang beredar bahwa jika kamu memilih seseorang yang sudah tiga kali menjadi pengapit pengantin, konon katanya, orang yang menjadi bridesmaid/groomsmen tersebut jodohnya akan terhambat.

Calon pengantin tidak boleh menggunakan wedding gown-nya sebelum acara pernikahan
Dalam budaya Tionghoa, pernikahan merupakan peristiwa sakral yang penuh makna. Pakaian pengantin dianggap sebagai simbol kesucian dan keberuntungan dalam pernikahan. Oleh karena itu, mengenakan pakaian pengantin sebelum hari pernikahan dianggap sebagai tindakan yang tidak menghormati tradisi dan dapat mengundang nasib buruk dalam hal percintaan.

Tidak memberikan angpao kepada keluarga yang membantu mempersiapkan pernikahan
Jika kamu menjadi pengantin yang menggelar pernikahan yang kental dengan budaya Tionghoa, maka diwajibkan bagi pengantin tersebut untuk memberikan angpao kepada keluarga atau orang-orang yang membantu perayaan tersebut. Hal ini dipercaya, jika mereka tidak mendapatkan angpao dari pengantin, maka mereka akan dilanda ketidakberuntungan.

Perhatikan jarak umur pasangan
Angka 3, 6, dan 9 dalam budaya Tionghoa sering dikaitkan dengan perubahan dan ketidakstabilan. Oleh karena itu, pasangan dengan selisih usia sebesar itu dianggap akan mengalami banyak tantangan dalam hubungan. Sebaliknya, angka 4 diibaratkan seperti empat kaki meja yang menyangga rumah tangga agar kokoh dan stabil.

Perhatikan tanggal lahir
Dalam budaya Tionghoa, shio dipercaya memiliki pengaruh besar pada kepribadian dan nasib seseorang. Karena itu, sebelum menikah, banyak orang yang ingin memastikan bahwa shio mereka cocok dengan pasangan. Seperti pepatah kuno "orang dengan shio babi dengan orang shio monyet tidak bisa hidup bersama seumur hidup". Hasil ramalan sangat berpengaruh pada keputusan apakah pasangan akan melangsungkan pernikahan atau tidak.

Hindari angka empat dan perbanyak angka delapan
Pernahkah Anda memperhatikan bahwa di beberapa gedung, terutama di negara-negara Asia Timur, lantai 4 sering hilang? Ini karena dalam bahasa Mandarin, pelafalan angka 4 (sì) mirip dengan kata `mati`. Karena dianggap membawa nasib buruk, angka 4 sering dihindari. Sebaliknya, angka 8 sangat digemari dengan bentuknya menyerupai simbol tak terhingga, yang melambangkan keberuntungan tanpa akhir.

Hindari pergi ke pemakaman atau rumah duka
Untuk memastikan kelancaran pernikahan, calon pengantin dalam budaya Tionghoa biasanya menghindari kegiatan yang dianggap membawa energi negatif. Oleh karena itu, dalam tiga bulan menjelang pernikahan, mereka dianjurkan untuk tidak mengunjungi pemakaman atau rumah duka. Jika orang tua pengantin wafat, pernikahan biasanya ditunda selama 100 hari sebagai tanda berduka dan penghormatan kepada orang yang telah meninggal.

Terus update tren dan berita terkini pernikahan dengan men-download aplikasi Weddingku di smartphone-mu dan mengikuti media sosial Weddingku di Instagram, TikTok, Facebook, Pinterest, dan YouTube agar kamu tidak ketinggalan infonya!

LEAVE A COMMENT

BACK
TO TOP