Wedding Blues vs. Bridezilla, Apa Bedanya?

Tidak bahagia menjelang atau setelah pernikahan? Hal tersebut kadang terjadi pada calon pengantin atau bahkan sejoli yang baru saja menikah. Mungkin kamu pernah mendengar istilah Wedding Blues dan Bridezilla, tapi apakah kamu tahu perbedaannya? Scroll down artikelnya untuk info selengkapnya!

Wedding Blues atau perasaan sedih pasca pernikahan cenderung bersifat situasional dan jangka pendek. Dr. Janelle S. Peifer dari Virginia dari psychcentral menjelaskan, dalam masa ini orang akan merasa lesu, kewalahan, bahkan bisa mengalami penyesalan sesaat. Biasanya, individu yang mengidap wedding blues juga sering sedih, bosan, nostalgic, dan kurang motivasi selama beberapa hari.

Hal ini juga mungkin disebabkan karena pengantin harus kembali ke rutinitas yang dianggap “kurang menarik” dibandingkan mengurus perihal pernikahan, seperti kembali mengurus pekerjaan sehari-hari, kembali bekerja di kantor, bahkan rasa tidak puas akan selebrasi pernikahan itu sendiri, serta realita rumah tangga yang tidak sesuai ekspektasi.

Peifer menyatakan jika dibiarkan, wedding blues bisa berubah menjadi sesuatu yang lebih parah yaitu major depressive disorder atau biasa disebut depresi klinis. Menurut Siloam Hospitals, depresi klinis sendiri merupakan gangguan jiwa kronis yang berlangsung selama beberapa minggu, bulan, atau bahkan lebih.

Beberapa cara untuk mengatasi hal ini adalah menyibukkan diri dengan hal-hal baru, merencanakan kencan romantis bersama pasangan, berkreasi sekreatif mungkin dengan mendekor rumah baru, atau menenangkan diri dengan bermeditasi.

Sedangkan Bridezilla, adalah istilah untuk calon mempelai perempuan yang berubah secara emosi dan perilaku karena adanya tuntutan dan tekanan dari banyak pihak, bahkan diri sendiri karena terbatasnya kompetensi mental.

Ciri-ciri bridezilla adalah tidak stabilnya emosi, mudah meledak, dan tidak terkendali. Salah satu cara mengurangi “keganasan” ini adalah dengan menerima bahwa tidak adanya kesempurnaan. Berikan waktu untuk beristirahat sejenak dan mengajak pasangan (calon mempelai pria) berpartisipasi dalam memutuskan pilihan. Dan yang terpenting adalah fokuskan perspektif bahwa hari pernikahan merupakan hari bahagia untuk mengikat janji sehidup semati bersama pasangan dan bukan hanya perayaan besar belaka.

Yuk, terus update tren dan berita terkini pernikahan dengan men-download aplikasi Weddingku di smartphone-mu dan mengikuti media sosial Weddingku di Instagram, TikTok, Facebook, Pinterest, dan YouTube agar kamu tidak ketinggalan infonya!

LEAVE A COMMENT

BACK
TO TOP