Pernikahan Palembang dan Betawi yang Berpadu
Ferhat dan Aida berasal dari kampus yang sama. Empat tahun lalu keduanya bertemu pada acara sharing dengan alumni kampus, dimana Ferhat datang sebagai pembicara.
Ferhat dan Aida berasal dari kampus yang sama. Empat tahun lalu keduanya bertemu pada acara sharing dengan alumni kampus, dimana Ferhat datang sebagai pembicara. Enam bulan kemudian Aida dan Ferhat terlibat “pdkt” dan tak disangka keduanya memendam rasa yang sama. Meski memiliki pribadi yang berbeda, Aida dan Ferhat mampu saling melengkapi hingga membuat hubungan asmara keduanya jauh dari pertengkaran.
Merasa sudah cocok dan cukup untuk melanjutkan hubungan ke jenjang yang lebih serius, Ferhat pun melamar Aida dengan cara yang mengejutkan. Bermula dari Aida yang berangkat ke Chicago untuk berlibur sambil mengunjungi Ferhat yang tengah kuliah S2. Suatu hari, ketika tengah lari pagi, Aida merasa tak sanggup melanjutkan karena dinginnya cuaca yang mencapai minus 20C. Untuk menghangatkan badan Aida meminta Ferhat mencari tempat untuk sarapan, lalu melanjutkan ke suatu bukit di Central Park. Pemandangan indah dari atas bukit tak disia-siakan oleh keduanya untuk memvideokan momen tersebut. Ferhat yang memegang kamera lalu meminta Aida menggantikannya sambil mengambil sesuatu dari dalam kantong. Tak disangka Ferhat menyodorkan cincin lamaran yang terekam lengkap dengan wajah Aida yang terkejut tidak tahu harus berkata apa.
Mempersiapkan pernikahan sendiri, jauh dari Ferhat, cukup menyibukkan Aida. Namun keberadaan Ferhat yang membantu pada minggu-minggu terakhir sangat berarti, terlebih Ferhat pintar mengambil keputusan di belakang Aida agar tidak menambah beban pikiran calon istrinya. Pernikahan yang awalnya ingin digelar indoor berubah menjadi konsep outdoor karena keduanya menemukan venue outdoor yang disukai. Ketika diketahui bahwa venue tersebut akan direnovasi, kedua merasa beruntung karena segera menemukan venue pengganti. Plataran Cilandak, venue pengganti yang kental akan unsur tradisional menginspirasi keduanya untuk menikah dengan cara tradisional pula.
Aida berbalut kebaya putih dengan aksesori Betawi dan Ferhat yang memakai setelan jas hitam, meresmikan ikatan pernikahan di hadapan penghulu dan para saksi pada acara akad. Sedangkan pada resepsi yang bertema Palembang, Aida mengenakan kebaya navy blue yang senada dengan songket yang menjadi bawahan sekaligus beskap yang dikenakan Ferhat. Dan untuk tema dekorasi, dipilih warna-warna yang melengkapi busana pernikahan dan baju seragam keluarga.