Max & Melissa's Botanical Romantic Rustic Wedding At Gedung Arsip Nasional RI

MAX WILLY & MELISSA STELLA - 25 JUNI 2016
| 19936

`Botanical Romantic Rustic`� adalah tema pesta yang dipilih oleh Melissa dan Max karena mereka menyukai greenery (leaves) and less flower.

Our Love Story Meski berkuliah di universitas yang sama, Max dan Melissa tak saling kenal. Melissa hanya mengenal hasil foto-foto Max yang sering ia masukkan ke Facebook. Suatu ketika, Melissa berkumpul dengan teman-temannya yang ternyata juga teman-teman Max dan perjumpaan mereka pun terjadi di sana. Bekerja di industri yang sama meski beda profesi (Max adalah seorang fotografer dan Melissa adalah dekorator) membuat mereka sering bertemu, ngobrol, dan bertukar pikiran. Semakin mengenal Max, semakin Melissa menyukai pria yang dinilainya less talk, more action itu. Max tak pernah suka mengumbar janji, tetapi apa yang ia katakan selalu ditepati.

Will You Marry Me? Max melamar Melissa di sebuah rumah makan di daerah Selatan, dengan bantuan salah seorang sahabat Melissa yaitu Maria. Max yang gugup dan pertengkaan kecil yang terjadi sebelum Max melamarnya sempat membuat suasana tidak seperti yang direncanakan di awal oleh Max. Namun pada akhirnya, pinangan itu berakhir dengan baik. Melissa dengan bahagia menyatakan kesediaannya menjadi pasangan hidup Max.

The Wedding Theme Botanical Romantic Rustic” adalah tema pesta yang dipilih oleh Melissa dan Max karena mereka menyukai greenery (leaves) and less flower. Tambahan lagi, pemilihan warna hijdau dan putih yang dinilai menenangkan dan juga simbol keabadian memang telah menjadi impian Melissa. Untuk menambah kesan modern, warna dusty blue ditambahkan dan kesan romantis dihadirkan melalui lampu-lampu mungil yang bersinar bagai bintang di langit malam.

The Wedding Preparation Persiapan pernikahan mereka lakukan selama 1,5 tahun, karena Max harus mengikuti kelas ajaran agama Katolik selama beberapa bulan terlebih dahulu. Tantangan terbesar yang dirasakan Melissa adalah ketika ia dan Max punya perbedaan pendapat. Namun, mereka belajar untuk tidak mengutamakan ego pribadi, bersikap lebih dewasa, dan mencari jalan tengah, sehingga dapat melakukan penyesuaian yang terbaik. Solusi yang kerap mereka pilih untuk mengatasi stres adalah mengambil satu hari libur, menikmatinya berdua dengan menonton film, makan enak, dan sama sekali tidak membahas te ntang rencana dan persiapan pesta pernikahan mereka.

Teks Fannya G Alamanda

BACK
TO TOP