Gibran & Selvi, Seanggun Putra Putri Solo di Graha Saba Buana
Sebagai sebuah peristiwa penting dalam kehidupan anak manusia, pernikahan kerap disambut dengan sukacita. Terlebih bila pernikahan tersebut melibatkan orang penting. Seperti kali ini, ketika Presiden RI Joko Widodo menikahkan putra sulungnya, Gibran Rakabuming Raka dengan Selvi Ananda. Hajat orang nomor satu di Indonesia ini pun disambut dengan kegembiraan dari seluruh negeri. Semua mata seakan tertuju pada kota Solo, dimana acara dilangsungkan.
Kota Solo pun seakan dilingkupi oleh suasana kebahagiaan. Hampir seluruh warga ingin dilibatkan dalam momen istimewa yang belum tentu terjadi setahun sekali ini. Sekitar dua ratusan tukang becak pun dengan antusias mendaftarkan diri sebagai pengantar tamu. Presiden Jokowi sendiri harus pindah kantor ke Solo selama acara berlangsung.
Sebagai sebuah peristiwa penting dalam kehidupan anak manusia, pernikahan kerap disambut dengan sukacita. Terlebih bila pernikahan tersebut melibatkan orang penting. Seperti kali ini, ketika Presiden RI Joko Widodo menikahkan putra sulungnya, Gibran Rakabuming Raka dengan Selvi Ananda. Hajat orang nomor satu di Indonesia ini pun disambut dengan kegembiraan dari seluruh negeri. Semua mata seakan tertuju pada kota Solo, dimana acara dilangsungkan.
Kota Solo pun seakan dilingkupi oleh suasana kebahagiaan. Hampir seluruh warga ingin dilibatkan dalam momen istimewa yang belum tentu terjadi setahun sekali ini. Sekitar dua ratusan tukang becak pun dengan antusias mendaftarkan diri sebagai pengantar tamu. Presiden Jokowi sendiri harus pindah kantor ke Solo selama acara berlangsung.
Rangkaian upacara pernikahan dimulai pada malam tanggal 9 Juni 2015, dimana Presiden Jokowi menyampaikan lamaran kepada keluarga Selvi. Acara yang berlangsung singkat dan lancar itu membuka rangkaian acara berikutnya. Sebagai dua orang yang lahir dan besar di Solo, terlebih Selvi merupakan Putri Solo 2009, wajar bila keduanya melaksanakan prosesi pernikahan adat Jawa Solo secara lengkap. Mulai dari pemasangan bleketepe dan tuwuhan, dodol dhawet, juga siraman keduanya di kediaman masing-masing menggunakan air yang berasal dari tujuh sumber mata air, sebagai simbol pitulungan atau harapan untuk meminta pertolongan dari Allah. Dilanjutkan dengan midodareni pada malam harinya, yang disertai dengan prosesi nyantri dimana Gibran menghadap orang tua Selvi untuk menujukkan kesiapannya melaksanakan pernikahan esok hari.
Akhirnya hari bahagia itupun tiba. Kota Solo yang biasanya tenang bersahaja, di hari Kamis 11 Juni 2015 itu berhias, menyambut para tamu kehormatan. Para tukang becak telah menunggu di lapangan Sumber sejak pagi, bersiap mengantar para tamu menuju Graha Saba Buana. Poster bergambar Gibran dan Selvi bertuliskan “Mangayubagyo” yang berarti menyambut dengan suka cita terpampang di setiap becak, melambangkan kegembiraan mereka diikutsertakan dalam hajat orang paling penting di Indonesia.
Diantarkan oleh kereta kencana, Selvi terlihat begitu cantik dan anggun dalam balutan kebaya kutubaru berwarna off white. Bersanding dengan Gibran yang mengenakan beskap warna senada, ketegangan sempat melingkupi keduanya sebelum pembacaan ijab kabul. Seusai upacara akad nikah, senyum bahagia pun merekah di wajah Gibran dan Selvi. Acara dilanjutkan dengan panggih yang merupakan prosesi yang mempertemukan sepasang pengantin setelah resmi menikah. Setiap rangkaian ritual panggih seperti balangan gantal, ngidak tigan, sinduran, bobot timbang & tanam jero hingga dhahar klimah, diikuti oleh keduanya dengan suka cita.
Kegembiraan belum berakhir hingga malam menjelang. Gibran dan Selvi yang mengenakan busana pengantin Solo Putri, kebaya kutubaru hitam dan beskap hitam, memasuki Graha Sabha Buana dengan menggunakan kereta kencana. Para tamu dari berbagai kalangan seperti para mentri, pejabat negara, para tokoh nasional, juga para relawan Jokowi semasa pencalonan presiden telah bersiap menyambut dan merayakan kebahagiaan bersama.
Foto Sugiharto