Syukuran Pernikahan Intimate Didik dan Intan di The Manor Andara
Didik dan Intan awalnya merencanakan pesta pernikahan dengan 1300 tamu. Namun, tak dinyana tahun 2020 dilingkupi dengan masa pandemi yang membuat mereka harus mengubah rencana. Dalam kurun waktu hanya tiga bulan, mereka mempersiapkan pesta pernikahan intimate dengan 150 tamu undangan saja. Jika Allah Yang Maha Kuasa sudah berkehendak menjadikan kedua insan ini sebagai suami dan isteri, bahkan masa pandemi pun tak bisa mengubah rencanaNya yang mulia.
Pada hari Sabtu tanggal 5 Desember 2020, Didik dan Intan melangsungkan prosesi akad nikah tanda janji pernikahan yang sakral di The Manor Andara yang cantik, dilanjutkan dengan syukuran pernikahan yang hangat dan akrab bersama keluarga dan teman terdekat. Tiada hentinya Didik dan Intan tersenyum penuh rasa syukur yang dipanjatkan kepada Allah Yang Maha Kuasa. Ketika restuNya turun, maka jalan penuh rintang pun terbuka bagi dua insan yang dilanda cinta, untuk melangsungkan pernikahan dengan penuh sukacita.
Awal Dari Sebuah Cerita
Sebuah pernikahan berawal dari cerita dua insan yang saling mengasihi satu sama lain. Dan layaknya pasangan calon pengantin, Didik bertemu langsung dengan orang tua Intan untuk menyatakan keseriusannya, melamar anak gadis mereka.
“Bagaimana Mas Didik melamar aku? Jadi di bulan Oktober 2019, Mas Didik datang ke rumah, langsung ketemu Papa, dan dengan yakin bicara kalau dia mau ngelamar anaknya,” jawab Intan di awal cerita. “Aku kayak… finally!” Lanjutnya sambil tertawa mengilas balik momen itu. Tidak ada takaran khusus yang bisa menjawab apakah Didik is the one for her, tapi Intan selalu dapat merasakan di lubuk hatinya yang terdalam bahwa ia ingin selalu berada bersama Didik. Setelah itu, keluarga inti dari kedua pihak bertemu di bulan November 2019, dan pada tanggal 16 Februari 2020, acara lamaran pun resmi digelar.
Ketika Pandemi Merubah Persiapan Pesta Pernikahan Mereka
Pasangan calon pengantin ini segera memulai persiapan pesta pernikahan mereka di bulan Desember 2019 yang lalu. Dan, hampir semua vendor selesai dipesan di bulan Maret 2020.
“Lalu pandemi pun berlangsung dan aku mulai khawatir. Kayaknya kita gak bisa menikah di venue yang sudah kita pesan dengan jumlah undangan 1300 tamu, gak bisa menggunakan tema pesta yang sama lagi, dan masih banyak hal-hal lainnya yang harus diubah,” tutur Intan mengenang masa-masa tersebut.
Waktu terus berlalu dan pandemi semakin menjadi. Bulan Agustus menjadi penentu bagi Didik dan Intan untuk fokus mencari pilihan venue lain yang sesuai dengan protokol kesehatan. Kesemuanya itu dimulai dengan mengurangi jumlah tamu undangan dari 1300 undangan menjadi hanya 150 saja.
“Awalnya aku sempat sedih. Mama pun menyarankan ‘udah deh akad aja yang penting nikahnya’ Aku juga sempat berpikir, ‘ya udah deh, kalau memang harus akad aja ya sudah, habis itu kita syukuran dengan tamu-tamu yang datang di akad,” lanjut Intan.
Karena harus menyesuaikan dengan peraturan dan protokol kesehatan di masa pandemi, maka Didik dan Intan pun mengubah tema pesta pernikahan mereka menjadi pernikahan kecil, intim, dan akrab. Sampailah akhirnya kedua insan ini memilih The Manor Andara. Suasana yang tercipta dari desain interiornya begitu elegan, dengan taman yang begitu cantik. Intan pun jatuh hati pada venue pernikahan ini. Namun, masalah tidak berhenti sampai di situ.
“Vendor-vendor yang sudah dipesan sebelumnya ternyata tidak termasuk dalam daftar rekanan The Manor Andara. Jadi mau gak mau kita harus mencari vendor baru dari awal lagi semuanya,” Intan menjelaskan. “Jadi intinya, persiapan selama satu tahun pun bak huru-hara karena harus merubah dari awalnya pesta besar menjadi pesta pernikahan kecil yang intimate.” Intan menutup ceritanya.
Akhirnya Hari Yang Ditunggu-tunggu Tiba!
“Aku lega! Excited, happy, dan semua emosi positif tercampur jadi satu! Aku bersyukur dengan wedding organizer yang sangat membantu kita berdua. Sama sekali gak nyangka dari H minus sekian hari sampai sehari sebelum hari-H, aku seperti gak berasa apa-apa,” jelas Intan. Tidak ada kata-kata yang bisa mengungkapkan rasa bahagia Didik dan Intan di hari pernikahannya setelah melalui banyak hal saat mempersiapkan pesta pernikahan mereka. “Kalau bisa diulang, aku mau banget mengulang lagi, karena benar-benar aku sebahagia itu!” seru Intan dengan nada excited-nya.
"Kita juga bersyukur karena masih tetap bisa melaksanakan tradisi pedang pora di pesta pernikahan kita yang kecil ini. Karena tradisi pedang pora biasanya selalu dilaksanakan di pesta-pesta pernikahan besar."
Walaupun sempat stress dalam menjalani persiapan, namun di hari bahagia ini, Didik dan Intan benar-benar menikmati pesta pernikahan impian mereka. Yang awalnya sempat mengikuti kemauan keluarga untuk melangsungkan pesta pernikahan berskala besar ternyata masa pandemi memberi hikmah tersendiri. Impian mereka untuk menyelenggarakan pesta pernikahan yang kecil, intim, dan akrab bersama keluarga dan teman dekat pun dapat terlaksana.
Tips Untuk Teman-Teman Yang Sedang Mempersiapkan Pesta Pernikahannya? Ini dari Kami Berdua.
Kadang kita harus memegang satu prinsip karena tidak bisa mendapatkan semua keinginan kita. Contohnya kalau kita mau pesta pernikahan kita sesuai dengan bujet yang sudah ditentukan berarti kita harus disiplin untuk stay within the budget.
Tapi kalau ada vendor yang benar-benar diinginkan namun tidak sesuai dengan bujet yang tersedia, kadang kita juga harus berani menambah bujetnya.
Intinya, pesta pernikahan adalah hari yang paling istimewa bagi kalian berdua. Pilihlah vendor yang kamu inginkan dan stay with it supaya gak pusing.