'All White' Ruth & Gustaf Wedding Theme at Auditorium PTIK

RUTH DAN GUSTAF - 01 SEPTEMBER 2018
| 4901

Ruth dan Gustaf bertemu di persekutuan remaja satu gereja. Keduanya tumbuh bersama, saling mengenal sejak masih ABG, dan akhirnya timbullah `cinta monyet` pada saat itu. Tak disangka hubungan tersebut awet dijalani selama 11 tahun meskipun yang dilalui tidak mudah.

Ruth dan Gustaf bertemu di persekutuan remaja satu gereja. Keduanya tumbuh bersama, saling mengenal sejak masih ABG, dan akhirnya timbullah “cinta monyet” pada saat itu. Tak disangka hubungan tersebut awet dijalani selama 11 tahun meskipun yang dilalui tidak mudah. Putus-nyambung sering menghiasi hari-hari keduanya ditambah harus berhubungan jarak jauh 5 tahun lamanya, karena Ruth harus kuliah di Australia, dan Gustaf di Indonesia. Lama berpacaran, Ruth semakin mengenal pribadi Gustaf yang bertanggung jawab dan pintar. Begitu pula Ruth di mata Gustaf yang begitu penyabar menghadapi Gustaf yang agak bad tempered.

Sejak dulu keinginan Ruth menikah dengan tema putih, karena terlihat elegant, mewah dan clean. Maka pada pernikahannya diwujudkan dengan mengusung tema `All White` dari gaun hingga dekorasi. Dalam mengurus berbagai persiapan Ruth tidak sendiri, bersama para mama dari kedua pihak banyak membantu bahkan teman-teman gereja pun turun tangan sebagai Wedding Organizer.

Persiapan yang bergitu matang berdurasi 15 bulan dipersiapkan Ruth dan Gustaf yang banyak menggali informasi dari berbagai vendor, serta tidak jenuh mendatangi berbagai pameran wedding. Hingga terkumpul semua vendor yang menurut keduanya kompeten dan mampu bekerja sama.

Berasal dari dua suku berbeda, Ruth dari Manado dan Gustaf asli Batak, maka rangkaian pernikahan pun disatukan dari kedua kultur daerah tersebut. Diawali dengan maso minta yakni tradisi Manado dimana sang pria melamar sang wanita di depan keluarga besar dan akhirnya tukar cincin (tunangan). Sementara prosesi Batak yang dijalani mangain (proses pemberian marga, karena saya orang Manado dan akan menikah dengan orang Batak, maka saya harus diberi marga Batak). Berikutnya marhusip yakni prosesi lamaran dalam adat Batak, dan marria raja/martonggo raja adalah persiapan menuju pesta adat.

BACK
TO TOP