Gita Cinta Sherin & Dimas dalam Nuansa Minang di Balai Kartini

DIMAS SETYO UTOMO & SHERIN DENISA HAWADI - 12 OKTOBER 2014
| 4472

Masa SMA adalah masa yang paling berkesan. Tak jarang bahkan menggoreskan kisah cinta yang terus terbawa. Seperti dialami oleh Sherin dan Dimas yang sama-sama bersekolah di SMA Al-Izhar. Meski tak sempat tertarik pada kali pertama bertemu, hubungan mereka akhirnya terjalin beberapa tahun kemudian.

Masa SMA adalah masa yang paling berkesan. Tak jarang bahkan menggoreskan kisah cinta yang terus terbawa. Seperti dialami oleh Sherin dan Dimas yang sama-sama bersekolah di SMA Al-Izhar. Meski tak sempat tertarik pada kali pertama bertemu, hubungan mereka akhirnya terjalin beberapa tahun kemudian. 

Hubungan serius yang mereka jalani selama tiga tahun berujung pada Februari 2014, saat Dimas menyampaikan niat untuk mempersunting pujaannya kepada orang tua Sherin. Impian untuk menggelar pernikahan bernuansa tradisional membuat Sherin sibuk mempersiapkan hari istimewanya, dibantu oleh mama Sherin, mama Dimas dan tentunya wedding organizer

Antusiasme Sherin dalam mempersiapkan pernikahan salah satunya berawal dari masukan kawan – kawan yang mengatakan,”Mengurus pernikahan itu stress, tapi nanti setelah selesai akan kangen dengan persiapan ini.” Begitu antusiasnya, hingga dua minggu sebelum hari-H pun Sherin masih ke Pasar Mayestik untuk membeli bahan seragam. 

Akhirnya semua lelah terbayar pada 10 Oktober 2014, dalam pelaksanaan akad nikah yang begitu khidmat dan khusyuk, dalam nuansa serba putih. Acara dilanjutkan dengan rangkaian ritual Panggih, prosesi dalam adat Jawa yang digelar setelah resmi menikah, mengingat Dimas asli Jawa. Sementara darah Minang yang mengalir dalam tubuh Sherin mendapatkan porsinya pada resepsi pernikahan, setelah sebelumnya Sherin melaksanakan prosesi Malam Bainai. Nuansa Minang sangat terasa di Kartika Expo,Balai Kartini malam itu, meski bukan dalam nuansa keemasan seperti biasanya.  Nuansa pink silver yang dipilih Sherin memberikan kesan yang lebih modern, dengan tetap menghadirkan semua unsur tradisional Minang. Senyum bahagia pun mengembang di wajah cantik Sherin, ketika berjalan di sisi Dimas, dalam balutan busana adat Padang yang juga bernuansa pink silver


BACK
TO TOP