Rustic Glam Theme For Arnold and Tiffany's Wedding At Villa Latitude, Uluwatu Bali

ARNOLD POERNOMO & TIFFANY SOETANTO - 01 MARET 2017
| 8388

Kesan pertama seringkali menentukan kelanjutan sebuah hubungan, tapi itu tidak berlaku terhadap kisah antara Arnold dan Tiffany. Keduanya bertemu di restoran milik Arnold yaitu Nomz Jakarta, yang baru saja dibuka.

Our Love Story Kesan pertama seringkali menentukan kelanjutan sebuah hubungan, tapi itu tidak berlaku terhadap kisah antara Arnold dan Tiffany. Keduanya bertemu di restoran milik Arnold yaitu Nomz Jakarta, yang baru saja dibuka. Dua kata pertama yang diucapkan Arnold kala menyapa Tiffany adalah, “Hello, Gorgeous!” Karena terdengar genit di telinga, Tiffany sempat mencap Arnold sebagai ‘player’. Namun percakapan-percakapan selanjutnya menyadarkan Tiffany bahwa sesungguhnya Arnold tidak seperti yang ia sangka di awal. Satu bulan berlalu sejak mereka bertemu dan menjadi dekat, Arnold datang ke rumah Tiffany dan meminta izin kepada kedua orang Tiffany untuk menjadikannya sebagai kekasih. Rasa percaya diri Arnold, ambisi, dan visinya memenangkan kepercayaan Tiffany. Arnold pun mengagumi Tiffany yang dinilainya tak hanya menarik secara fisik, tapi juga mempunyai kepribadian yang menarik. Meski perjalanan cinta mereka tidak melulu berjalan mulus, keduanya percaya tanpa ragu sedikitpun bahwa mereka akan menjadi pasangan serasi dan dapat saling melengkapi. Satu tahun kemudian, Arnold melamar Tiffany. Dan tepat di hari ulang tahun kedua hubungan mereka, Arnold dan Tiffany menikah.

The Wedding Proposal Malam itu, Arnold dan Tiffany menikmati makan malam. Sebelum hidangan penutup datang, Arnold mengeluarkan sepucuk surat. Belakangan Tiffany menyadari Arnold begitu khawatir dirinya bakal mengacau sampai-sampai ia menuliskan semua yang ingin diucapkannya. Surat diawali dengan dua kata “Hello Gorgeous”, mengingatkan Tiffany ketika mereka pertama kali bertemu. Ketika Tiffany selesai membaca surat itu, Arnold telah berlutut di hadapannya dan bertanya, “Will you marry me?” Sesaat sebelum Tiffany menjawab, dua orang sahabatnya muncul membawa balon-balon raksasa dan beberapa buket bunga yang membuat Tiffany tertawa terbahak-bahak sebelum akhirnya menjawab, “Yes!”

The Wedding Theme Tema pesta pernikahan yang mereka pilih adalah rustic glam, euphoric, dan bold. Dengan samudra sebagai pemandangan di latar belakang, maka pilihan warna pun jatuh pada warna navy blue, champagne gold, dan dusty pink. Dibantu Caren Delano, seorang wedding stylist, yang membantu mereka memilih warna dan gaya berdasarkan kepribadian kedua mempelai, perencaaan pesta pun semakin mengasyikkan.

The Wedding Preparation Total masa persiapan memakan waktu sekitar 1 tahun, namun kebanyakan vendor, mereka pesan di saat-saat terakhir yaitu 2 bulan menjelang hari-H. Tantangan terbesar adalah mencari vendor yang secara chemistry cocok dengan gaya dan kepribadian Arnold dan Tiffany karena mereka akan mengerjakan sebuah ‘proyek sekali dalam seumur hidup’. Pada akhirnya, sebagian besar vendor utama yang membantu mereka mewujudkan hari bahagia itu menjadi sahabat Arnold dan Tiffany.

Wedding Items Di masing-masing cincin kawin terukir tulisan dalam bahasa Latin yaitu “Datum Amore” yang dalam bahasa Inggris maknanya adalah given in love dan "Ad defendendum” yang berarti to defend atau to protect. Gaun pengantin didesain dengan pola yang unik menyerupai gelombang, sedangkan untuk kerudung berhias sulaman menyerupai tanaman merambat dan dedaunan. Desain dan sulaman ini mewakili Arnold dan Tiffany sebagai pasangan, yang dinamis dan akan terus bertumbuh bersama. Untuk buket bunga pada acara pemberkatan, Tiffany memilih Lily of the valley, bunga yang sama seperti yang dipilih oleh Kate Middleton. Bunga ini dipilih karena melambangkan kemurnian dan rasa percaya, dua kualitas penting yang dibutuhkan untuk menjaga sebuah pernikahan. Tiffany bahkan terpesona dengan dekorasi di area pesta yaitu aneka quotes romantis dari surat-surat cinta Tiffany dan Arnold dipamerkan di dalam bingkai-bingkai cantik sehingga dapat dibaca oleh para tamu undangan. Begitu pula halnya dengan janji pernikahan keduanya.

The Best Moment Momen ketika mereka berjumpa di pagi hari. Arnold menepuk bahu Tiffany. Saat Tiffany menoleh, ia melihat di mata sang kekasih pancaran cinta dan ekspresi bahagia. Hari itu berjalan sangat indah. Tak sempurna memang, tetapi sangat indah.

F & B Babi Guling Pak Dobiel, Sate Bawah Pohon, Seafood BBQ, Gelato Bebini Gelati.

Teks Fannya G Alamanda

BACK
TO TOP