Vintage Rustic Yet Elegant Theme For Ditho & Agatha's Wedding

AGATHA CAROLINA & DITHO HASIAN FELICIANO - 11 APRIL 2015
| 2120

Oline yang adalah seorang arsitek bertemu Ditho pertama kali karena urusan pekerjaan. Ditho merupakan salah satu klien Oline yang ingin merenovasi kamarnya. Sejak saat itu, Oline dan Ditho semakin sering berkomunikasi dan pergi bersama sehingga hubungan mereka pun menjadi semakin dekat.

When We First Met Oline yang adalah seorang arsitek bertemu Ditho pertama kali karena urusan pekerjaan. Ditho merupakan salah satu klien Oline yang ingin merenovasi kamarnya. Sejak saat itu, Oline dan Ditho semakin sering berkomunikasi dan pergi bersama sehingga hubungan mereka pun menjadi semakin dekat. Oline dan Ditho memiliki sejumlah perbedaan karakter. Ditho adalah pria yang sangat terorganisir dan strict dengan segala hal yang ia lakukan, sedangkan Oline adalah tipe wanita yang spontan dan tidak suka diatur. Namun perbedaan yang ada itulah yang membuat mereka saling melengkapi dan membawa dampak yang baik kepada hubungan tersebut. Setelah melewati dua setengah tahun masa berpacaran, Ditho dan Oline memutuskan untuk melangkah ke jenjang pernikahan.

I Say I Do on A Giant Swing Menjelang tahun baru, Oline, Ditho beserta keluarga Ditho pergi ke Singapura untuk liburan bersama dan menikmati pergantian tahun di sana. Setelah melakukan hitung mundur dan tahun pun berganti, Ditho dan Oline melanjutkan acara dengan pergi jalan-jalan ke Clark Quay bersama dengan sahabat Oline dan saudara-saudaranya Ditho. Saat itu, Ditho dan Oline yang adalah pencinta permainan yang menguji adrenalin, memutuskan untuk bermain giant swing yang ada di sana. Ketika keduanya duduk di atas bangku giant swing, Ditho tiba-tiba mengeluarkan sebuah cincin dan berkata, "Will you marry me?" Oline yang tidak menyangka akan dilamar saat itu merasa kaget dan gugup. Kemudian Ditho mengatakan kepada Oline, jika jawabannya iya, maka ia meminta Oline untuk mengangkat tuas mesin giant swing tersebut. Oline lalu menjawab ya dan mereka berdua pun terbang di udara disertai perasaan bahagia.

Wedding Party Theme Tema yang dipilih untuk pesta pernikahan Ditho dan Oline adalah "Vintage Rustic Yet Elegant", karena Ditho dan Oline sama-sama menyukai barang-barang yang bergaya rustic dan vintage. Warna-warna pucat pun dipilih Oline untuk membuat kesan elegan, yang tentunya juga disesuaikan dengan dekorasi pesta pernikahan mereka.

The Wedding Preparation Persiapan pernikahan Oline dan Ditho menghabiskan waktu kurang lebih setahun. Karena Oline memiliki latar belakang arsitektur, maka ia sangat memperhatikan setiap detail dalam persiapan pesta pernikahan mereka. Bahkan Oline sampai membuat mood board khusus untuk semua dekorasi dan furnitur. Untungnya, Oline dan Ditho memilih vendor-vendor pernikahan yang terpercaya dan dapat diandalkan sehingga mereka mendapatkan hasil yang memuaskan dan sesuai dengan yang diinginkan.

Wedding Gown Suatu kali, saat Oline sedang mengerjakan desain interior untuk showroom kepunyaan salah seorang desainer ternama Indonesia, Priyo Oktaviano, ia melihat sebuah gaun yang langsung membuatnya jatuh cinta. Gaun tersebut sangat sederhana tanpa payet, namun kaya akan detail yang sangat cocok dengan kepribadian Oline. Oline pun langsung meminta Priyo Oktaviano menyimpan gaun tersebut untuk pernikahannya nanti.

The Best Moment Bagi Oline dan Ditho, setiap momen yang berlangsung dalam pernikahan mereka adalah yang terbaik. Namun, momen yang paling mengharukan adalah saat Oline dan Ditho mengucapkan janji pernikahan di hadapan Tuhan, sang pastor dan semua tamu yang hadir.

Special Event Karena Ditho adalah orang Batak, maka di pesta pernikahan Oline dan Ditho diadakan acara Mangulosi, yaitu pemberian kain tenun khas Batak yang bernama Ulos.

F&B Menu di pesta pernikahan Oline dan Ditho terbagi menjadi Balinese Foods, Asian Foods dan Western Foods.

BACK
TO TOP