Tradisi Pernikahan Solo
Solo
Solo
Keindahan budaya Jawa terpancar dalam setiap detail tata rias tradisionalnya. Salah satunya adalah Paes Jawa, yang memiliki makna mendalam dan simbolisme yang kaya.
Lovely Couples apakah pernah mendengar istilah panggih? Bagi kamu calon pengantin yang akan melangsungkan pernikahan dengan adat Jawa, mungkin sudah familier dengan kata ini. Panggih adalah salah satu prosesi pada pernikahan adat Jawa biasanya dilakukan setelah akad atau pemberkatan.
Berdasarkan Keputusan Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Jakarta (2022), kapasitas tamu akad dibatasi sebesar 20% dari kapasitas ruangan, dengan maksimal 30 tamu dan wajib menggunakan aplikasi Peduli Lindungi. Sesi makan dan minum ditempat juga masih belum diperbolehkan.
Busana pernikahan adat Jawa terinspirasi dari busana bangsawan zaman dulu. Apa makna yang terkandung di dalamnya? Simak penjelasan berikut.
Keindahan yang mengandung sejuta makna agung. Demikian busana pengantin Solo Basahan, yang merupakan warisan Keraton Kasunanan Surakarta dan Mangkunegaran ini. Harmoni yang terbentuk antara kebaya dengan kain, ataupun lembar demi lembar kain yang melilit tubuh, menghadirkan keagungan seorang putri raja dengan beragam pesan yang dibawa dalam meniti kehidupan selanjutnya.
Tak hanya pada busana, keindahan rupa dan makna juga tersirat dari tatarias pengantin Solo Basahan. Setiap guratan, setiap ornamen yang tertanam menghadirkan keagungan arti sebuah karya anak bangsa.
Menikah merupakan salah satu peristiwa istimewa. Tak heran dalam banyak tradisi di negeri ini, hal tersebut kerap dirayakan dengan rangkaian upacara adat yang sakral dan suci. Salah satunya budaya Jawa Tengah, khususnya Solo. Seperti apa? Yuk, telusuri lebih jauh.
Response object error 'ASP 0156 : 80004005'
Header Error
E:\WWWROOT\WEDDINGKUCOM\V23\INCLUDE\../popupevent2.asp, line 144
The HTTP headers are already written to the client browser. Any HTTP header modifications must be made before writing page content.