Kebahagiaan Pernikahan Aceh dan Jawa di Balai Sudirman

DR. IKHLAS ARIEF BRAMONO (IKHLAS) & DR. WIRANTY RAMADHANI (IRA) - 07 AGUSTUS 2015
| 18441

Tak ada yang istimewa pada perjumpaan pertama Ira dan Ikhlas. Sebagai sesama mahasiswa baru di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, dan merasa tak ada ketertarikan satu sama lain, Ira menganggap Ikhlas hanya sebagai teman biasa. Hingga tiba di suatu saat ketika seorang teman meyakinkan Ira bahwa Ikhlas menyimpan rasa yang spesial untuknya. Perlahan Ira mulai memperhatikan dan menyambut perasaan yang ditunjukkan Ikhlas.

Tak ada yang istimewa pada perjumpaan pertama Ira dan Ikhlas. Sebagai sesama mahasiswa baru di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia,  dan merasa tak ada ketertarikan satu sama lain, Ira menganggap Ikhlas hanya sebagai teman biasa. Hingga tiba di suatu saat ketika seorang teman meyakinkan Ira bahwa Ikhlas menyimpan rasa yang spesial untuknya. Perlahan Ira mulai memperhatikan dan menyambut perasaan yang ditunjukkan Ikhlas. 

Kedekatan pun mulai terjalin antara keduanya. Sebuah hubungan yang mengalir tanpa ada ikatan atau status khusus. Hubungan yang tetap terjalin meski keduanya harus berpisah kala lulus kuliah dan Ira harus menjalani praktik di Boyolali, Jawa Tengah, sementara Ikhlas di Maumere, Flores, Nusa Tenggara Timur. Melalui yahoo messenger, keduanya kerap berbincang selama satu tahun lamanya. Sekembalinya ke Jakarta, Ikhlas memberi kejutan dengan “menembak” Ira di tanggal cantik, 11-12-13. Satu langkah maju menuju hubungan yang lebih serius, pernikahan. 

Berasal dari etnis heterogen, dimana Ira bersuku Aceh (ayah) dan Jawa (ibu), sedangkan Ikhlas merupakan keturunan Jawa (ayah) dan Minangkabau (ibu). Tidak membuat kedua keluarga saling berselisih pendapat, kedua pihak telah sepakat melaksanakan akad nikah yang njawani serta resepsi dengan adat Aceh. 

Akad nikah yang penuh haru dilaksanakan di kediaman Ira, dilanjutkan dengan ritual panggih. Begitu mahirnya Azka Anggun Art,menyulap kediaman Ira hingga terlihat begitu berbeda, dan terasa bukan seperti  sedang berada di rumah. Unsur kemerahan selaras dengan gebyok bernuansa coklat mendominasi keindahan dekorasi. Sementara konsep Aceh dengan nuansa keemasan hadir pada suasana resepsi. Tarian Ranup Lampuan pun menyambut Ira dan Ikhlas yang begitu rupawan dalam balutan busana pengantin adat Aceh. Dilanjutkan dengan Tari Saman yang begitu kompak sebagai hiburan, membuat perayaan cinta mereka terasa semakin semarak. 

BACK
TO TOP