The Royal Wedding of Ezra & Ruth At Thamrin Nine Ballroom
Ezra dan Ruth ingin pesta pernikahan mereka berbeda dari yang lainnya dan meninggalkan kesan yang mendalam di hati para tamu undangan yang hadir, sehingga dipilihlah tema “Royal Wedding”.
First Time We Met Ezra dan Ruth dipertemukan pertama kali pada tahun 2004 di dalam sebuah persekutuan muda-mudi Kristiani. Saat itu, Ezra yang sudah lebih lama mengikuti persekutuan tersebut, menjadi kakak pembina bagi Ruth yang baru pertama kali bergabung.
Will You Marry Me Ezra melamar Ruth tepat pada hari Natal di tahun 2012. Di hari itu, Ezra datang ke rumah Ruth jam 5 pagi dan masuk ke kamarnya dengan membawa sebuah buket bunga mawar biru kesukaan Ruth, sebuah cincin dan sebaskom air. Ezra kemudian membangunkan Ruth, memberikan buket tersebut kepadanya, dan berlutut untuk membasuk kaki Ruth sebagai tanda kesetiaan Ezra kepada Ruth. Setelah itu, Ezra pun bertanya, “Will you marry me?” yang langsung dijawab “Of course” oleh Ruth.
The Wedding Theme Ezra dan Ruth beberapa kali pernah menghadiri pesta-pesta pernikahan dari teman dan kerabat mereka, dan hampir sebagian besar memiliki tema yang sama, yaitu didominasi oleh warna putih, bunga-bunga dan kristal. Ezra dan Ruth ingin pesta pernikahan mereka berbeda dari yang lainnya dan meninggalkan kesan yang mendalam di hati para tamu undangan yang hadir, sehingga dipilihlah tema “Royal Wedding”. Tema royal wedding juga dipilih oleh Ezra dan Ruth karena mereka percaya Tuhan Yesus yang adalah Raja segala raja adalah tamu agung dan tamu utama dari pernikahan mereka. Keseluruhan pernikahan, mulai dari persiapan sampai dengan acara pesta berlangsung dibuat semegah mungkin sehingga nuansa royal dan kerajaan sangat terasa dalam pernikahan mereka.
Wedding Suit Pada acara pemberkatan di pagi hari, Ezra mengenakan jas bertemakan militer yang sesuai dengan tema “Royal Wedding” yang diangkat. Ezra mengenakan jas berwarna putih dengan aksen warna emas dan dihiasi dengan lencana-lencana yang melambangkan berbagai macam makna dalam perjalanan Ezra dengan Ruth, bersama Tuhan. Untuk acara resepsi di malam hari, Ezra memilih setelan tuksedo klasik berwarna hitam yang dilengkapi dengan dasi kupu-kupu berwarna hitam untuk menimbulkan kesan klasik dan sophisticated.
Best Moment Momen yang paling tidak terlupakan bagi Ezra dan Ruth adalah saat pengucapan janji suci pernikahan di depan altar. Ezra dan Ruth menulis sendiri janji pernikahan mereka yang juga merupakan kesungguhan dan curahan hati mereka. Setiap kalimat yang diucapkan menggambarkan sukacita dan pengharapan Ezra dan Ruth akan hari-hari mereka ke depan sebagai pasangan suami istri.
Special Events Yang juga sangat spesial dari pesta pernikahan Ezra dan Ruth adalah saat prosesi masuk pengantin. Sebelum kedua mempelai dan keluarga masuk, para tamu yang sudah memenuhi Thamrin Nine Ballroom terlebih dahulu dihibur oleh penampilan Marching Band dari SOAR by Alfa Omega Academy. Setelah itu, ada 12 penari yang membawa mahkota-mahkota dan sepasang penari kerub (yang melambangkan hadirat dan kemuliaan Tuhan) dengan diiringi nyanyian oleh paduan suara, membuka jalan bagi keluarga dan mempelai untuk secara beriringan masuk ke dalam ruangan. Setelah itu, Ezra yang juga adalah seorang worship leader di gerejanya, memimpin seluruh hadirin untuk menyanyikan dua buah lagu penyembahan sebelum acara resepsi benar-benar dimulai.
F&B Karena Ezra dan Ruth mengundang cukup banyak tamu dari luar negeri, maka mereka sengaja menghadirkan masakan-masakan Indonesia sehingga para tamu dari luar negeri dapat mencicipi kuliner Indonesia yang tidak kalah enaknya dengan kuliner Internasional.